“ku akan membahagiakan Mama seperti Ayah membahagiakan Mama, dan aku akan membuat Ayah bangga kepadaku.
Aku akan melakukannya, aku akan berusaha sebisaku, dan aku akan terus mendoakanmu,Al – Fatihah” pungkasnya.
Unggahan tersebut ikut dikomentari Giovanna Milana rekan Megawati Hangetsri di Red Sparks bersama ibunya yang ikut terharu dengan unggahan tersebut.
“He is smiling down on you and so incredibly proud of you I’m sure of it! He raised an incredible daughter and I know your Momma feels so blessed by you as well! Prayers for you and your family for comfort and peace!!” tulis @coachmilana
Artinya: Dia tersenyum padamu dan sangat bangga padamu, aku yakin itu! Dia membesarkan seorang putri yang luar biasa dan aku tahu ibumu juga merasa sangat diberkati olehmu! Doa untuk anda dan keluarga agar diberikan kenyamanan dan kedamaian!!
“He will always be proud of you and you make everyone around you happy” tulis gia__day.
Artinya: Dia akan selalu bangga padamu dan kamu membuat semua orang di sekitarmu bahagia.
Air Mata Megawati Tertahan Saat Membuktikan Doa Ibu Lebih Tajam dari Smash
Tribun di Korea sore itu seakan bergetar, bukan hanya oleh dentuman bola, tapi oleh satu nama yang terus bergema: Megawati Hangestri Pertiwi. Di tengah sorak-sorai dan denyut jantung jutaan pasang mata, dari Seoul hingga Surabaya, Megatron, julukan sang bintang voli, kembali mencemaskan lawan, mencengkeram asa, dan menciptakan keajaiban. Tapi ada yang tak terlihat di balik kejayaan itu: air mata yang ditahan dan doa yang tak pernah putus.
Final itu seperti perang lima babak yang menyayat tenaga dan perasaan. Setiap reli panjang adalah pertarungan, bukan hanya antar tim, tapi antara keraguan dan harapan. Mega memang tak sendiri, ini kerja tim. Tapi dalam titik-titik paling krusial, ketika skor imbang, napas pendek, dan lawan menggila, cemisan smash Megatron selalu hadir sebagai penentu. Bukan sekadar teknik, tapi seperti ada kekuatan lain yang menyusup di balik tangannya: mungkin itu doa-doa dari fans… atau mungkin dari satu suara paling sakral, doa ibu.
Dan ketika Red Sparks akhirnya memastikan kemenangan 3-2, semua lelah terbayar. Namun pemandangan paling menggetarkan bukanlah selebrasi, melainkan ketika Megawati bersujud seorang diri di tengah lapangan, di negeri orang, dalam kesunyian di antara teriakan. Ia muslim satu-satunya di tim, tapi ia tidak sendiri, ia bersama Tuhan dan bersama restu ibunya.
Lalu datanglah penghargaan MVP. Megawati berdiri, tapi suaranya serak. Ia tak mampu menyembunyikan tangis. “Saya menang ini tidak terlepas dari doa-doa fans saya di seluruh dunia, terutama… ibu saya yang selalu mendoakan saya setiap saat,” ucapnya sambil berkaca-kaca.
Mata itu menahan tangis, tapi hati semua yang menonton sudah pecah. Betapa kerja keras, disiplin, dan latihan tak kenal waktu akhirnya membuahkan hasil. Tapi satu hal yang Mega tak pernah lupakan, di balik kesuksesan seorang anak, ada seorang ibu yang tak henti menyebut namanya dalam setiap sujud malam.
Megawati bukan hanya atlet. Ia adalah anak yang berbakti, simbol bahwa sehebat-hebatnya prestasi, jika tidak menyertakan restu dan doa orang tua, mungkin tak akan pernah sampai ke podium tertinggi.
Dan di tengah euforia, ketika banyak yang bersorak, ada juga fans yang terdiam, menggenggam dada, menahan air mata. Karena mereka tahu: ini bukan cuma tentang voli. Ini tentang anak bangsa yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa terwujud dengan kerja keras, komitmen, dan doa.
Mega telah memukul bola itu bukan hanya ke area lawan, tapi ke hati kita semua. Ia mengingatkan:
Kemenangan bukan hanya soal skor. Tapi tentang perjalanan. Tentang dedikasi. Tentang Ibu.
Dan sore itu, seluruh Indonesia menangis bersama Megawati, bukan karena sedih, tapi karena bangga.
Megawati Hangestri Pertiwi adalah atlet voli wanita asal Indonesia yang namanya semakin bersinar setelah bergabung dengan klub Daejeon Red Sparks di Liga Voli Putri Korea Selatan.
Ia mendapat julukan “Megatron” yang merupakan gabungan dari nama Mega dan karakter di Transformers, yakni Megatron.
Julukan ini disematkan oleh senior-senior dari Timnas Indonesia karena Megawati memiliki spike yang sangat kuat.
Biodata Megawati Hangestri Pertiwi
Nama Lengkap: Megawati Hangestri Pertiwi
Nama Panggilan: Megatron
Agama: Islam
Tempat Lahir: Jember
Tanggal Lahir: 20 September 1999
Zodiak: Virgo
Warga Negara: Indonesia
Tinggi: 185 cm
Berat badan: 65 kg
Megawati Hangestri Pertiwi adalah atlet voli wanita asal Indonesia yang memiliki tinggi badan 185 cm.
Megawati menempuh pendidikan sarjana di Universitas Kahuripan Kediri jurusan Manajemen dan lulus pada tahun 2020 lalu.
Sebagai orang yang memiliki badan yang tinggi, Megawati sering mengisi posisi outside hitter dan berlawanan untuk menangkal serangan lawan.
Berkat kekuatan spike-nya yang sangat kencang, Megawati mendapat julukan Megatron.
Perjalanan Karir Megawati Hangestri Pertiwi
Megawati pertama kali menyukai olahraga voli pada usia 14 tahun.
Ia memulai karir profesionalnya saat menjadi pemain muda di tim skuad Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
Setelah itu, Mega bergabung dengan Pertamina Fastron dari tahun 2015 hingga 2017, sebelum melanjutkan karir sebagai anggota timnas voli putri Indonesia pada Pesta Olahraga Asia 2017.