Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaNasional

PWI Kalbar Rumus Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa

Avatar photo
67
×

PWI Kalbar Rumus Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK, [Gaperta.id] — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar konsolidasi strategis di Tugu Khatulistiwa, Pontianak.

Kedatangan Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Novrizon Burman, dan Direktur Komunikasi & Humas PWI, Mercys Charles Loho, disambut antusias oleh jajaran pengurus PWI Kalbar di Bandara Supadio, Kubu Raya.

Kegiatan yang juga dihadiri senior PWI Kalbar yang juga mantan Ketua DPRD Pontianak, Ali Hanafiah ini, tidak sekadar pertemuan formal, melainkan langkah konkret untuk memperkuat sinergi jurnalistik di Kalbar.

Hadir pula pengurus PWI dari berbagai kabupaten, seperti Yohanes dan Anita (Sintang), Sopian Koto dan Sanawiah (Melawi), Abang Amrulah (Kapuas Hulu), serta Riduan Isaka (Mempawah), Alantitus, dan Sagala (Sanggau),Saepul mewakili wartawan di perbatasan Malaysia-Indonesia Entikong.

Jangan Lewatkan :  "Melebur dalam Nostalgia: Reuni Emas Alumni Akabri 1973 di Akademi Militer"

Wisata Sejarah dan Diskusi Jurnalistik
Selain konsolidasi, rombongan melakukan kunjungan ke dua ikon bersejarah Pontianak: Tugu Khatulistiwa dan Keraton Kadriyah.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kalbar, Wawan Suwandi, menegaskan acara ini bukan sekadar jumpa muka, melainkan momentum untuk merumuskan strategi pemberitaan yang akurat dan berintegritas.

Jangan Lewatkan :  Ratusan Ton Lelong Impor Bekas Lolos dari Pemeriksaan Pabean, Bea Cukai Kalbar Tutup Mata.

“Wartawan bukan sekadar profesi, tapi panggilan jiwa. Mari kita berkarya dengan prinsip kebenaran dan keadilan,” tegas Wawan Suwandi.

Pilar Utama Jurnalisme di Kalimantan Barat
Dalam diskusi, Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Novrizon Burman menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas wartawan di era digital.

“Kita harus adaptif dengan teknologi, tetapi tetap berpegang pada kode etik jurnalistik,” ujar Novrizon Burman.

Sementara itu, Direktur Komunikasi & Humas PWI Mercys Charles Loho  menekankan peran media sebagai penjaga demokrasi.

“Wartawan harus menjadi garda terdepan dalam menyajikan informasi yang mendidik dan menginspirasi,” kata Mercys Charles Loho.

Jangan Lewatkan :  Polda Kalbar Laksanakan Musyawarah Daerah Pokdarkamtibmas Bhayangkara Daerah Kalimantan Barat

Tantangan Wartawan di Era Digital:
1. Hoaks dan disinformasi itu perlu literasi media yang kuat.
2. Wartawan harus mampu memanfaatkan tools tanpa mengorbankan akurasi.
3. Ekonomi Media – Mencari model bisnis berkelanjutan.

PWI Kalimantan Barat bertekad memperkuat jaringan antar-kabupaten, meningkatkan pelatihan, dan mendorong karya jurnalistik yang mendalam dan berpihak pada publik.

“Kami akan terus mendorong wartawan di 14 kabupaten/kota untuk menghasilkan karya yang bermutu,” Plt Ketua PWI Kalbar Wawan Suwandi memungkasi.