DUMAI, [Gaperta.id] – Tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Dumai sejak beberapa bulan terakhir, mengakibatkan beberapa kelurahan tergenang air. Bahkan, di minggu terakhir 2023 lalu, ratusan warga 2 kelurahan yaitu: Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Mekar Sari terpaksa diungsikan BPBD Dumai bersama Basarnas.
Menyikapi fenomena alam tersebut, seorang warga Kelurahan Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur menghimbau kepada masyarakat agar merubah gaya hidup terkait kebersihan.
“Banjir terjadi karena debit air masuk lebih besar daripada debit air keluar, di beberapa parit maupun anak sungai. Selain itu, sungai tersumbat dikarenakan sampah non organik menggenangi saluran parit,” kata warga tersebut.
Menurutnya, pola hidup yang tak peduli terhadap kebersihan merupakan salah satu faktor pemicu banjir. Apalagi sekarang, di setiap kelurahan terutama kelurahan di perkotaan, sudah ada petugas kebersihan menggunakan kendaraan roda tiga yang setiap pagi keliling melakukan pengutipan sampah rumah tangga. Jadi masyarakat tinggal meletakkan sampah rumah tangga nya di depan rumah.
“Ayo jaga kebersihan sekitar kita dengan tidak membuang sampah sembarang. Jika masyarakat peduli kebersihan, niscaya Dumai zero banjir,” pungkas Caleg DPRD Dumai dari Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Dapil 2 Nomor Urut 2 Muhammad Aderman.
(ES)
