Kerinci, [Gaperta.id] – Pekerjaan proyek pintu Air PLTA di Muara Imat dampak buruk saat hujan, meredamkan pemukiman masyarakat Kerinci khususnya.
Banjir luar biasa meredamkan pemukiman masyarakat Kabupaten Kerinci dan kota sungai penuh jambi. Selasa 16/01/2024.
Salah satu tokoh masyarakat Pak Aura menyampaikan ke media Gaperta.id, “Dampak Kondisi ini memunculkan pertanyaan kritis mengenai pengelolaan sumber daya alam terkait nyan pintu Air yang di Kalola oleh PLTA yang berlokasi di Muara Imat, terjadinya penyempitan lambatnya arus sungai yang mengalirkan ke ilir.”
Dan, kami mengharapkan kepada Gebernur Jambi dan PJ. Bupati dan juga DPRD kabupaten Kerinci untuk meninjau langsung ke lokasi banjir, diakibatkan lambatnya air mengalir sehingga merendam wisata danau Kerinci yang luar biasa yang kami rasakan saat ini , “tegasnya.
Lanjut, biasanya sederas apapun hujan sebelum PLTA membangun tidak sampai merendamkan jalan lebih dari 1 (satu) meter, mobil sangat terganggu untuk melewati jalan yang rawan banjir.
Tetapi setelah PLTA membangun banyak dampak buruk untuk masyarakat :
1. Banjir luar biasa
2. Pembangunan yang di kerjakan oleh PLTA di desa Karang Pandan kecamatan Bukit Kerman telah merusakan sawah dan jalan usaha tani yang sudah di bangun oleh Negara
3. Jalan yang di lewati pengangkutan material PLTA dampak longsor
4. Dan apalagi rumah yang dekat di lingkungan PLTA, ada yang retak-retak sangat membahayakan masyarakat sekitarnya .
Seharusnya pemerintah dan DPRD kabupaten Kerinci dan juga Gubernur Jambi ambil tindakan bahasa dari pihak PLTA menjawab .
Hasil konfirmasi Gaperta.id, “Asrori menjawab Maaf bang tidak ada kaitannya dengan Proyek PLTA dengan kejadian banjir di Kerinci dan Kota sungai penuh ,” silahkan saja cek dilokasi!?
Pernyataan orang yg tidak bertanggungjawab itu bang, penyebar hoax.
Sedangkan itu sangat jelas dampaknya
Di pertanyakan apakah mungkin pekerjaan PLTA itu tidak penyempitan arus sungai yang mengalirkan ke ilir.
Penulis:
(Hendri Wijaya)