Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaRegional

KANTOR IMIGRASI KELAS ll TPI BELAWAN TURUT MEMBANTU EVAKUASI 2 NELAYAN SRI LANKA

Avatar photo
222
×

KANTOR IMIGRASI KELAS ll TPI BELAWAN TURUT MEMBANTU EVAKUASI 2 NELAYAN SRI LANKA

Sebarkan artikel ini

Belawan, [Gaperta.id] – Kantor Imigrasi kelas ll TPI Belawan turut serta.membantu dalam proses evakuasi penjemputan dan penyelamatan 2 orang nelayan asing yang berasal dari Negara Sri Lanka yang mengalami kecelakaan kerja saat menangkap ikan di perairan Selat Malaka Kamis Tgl 18 Juli 2024

Dalam hal tersebut Imigrasi Kelas ll TPI Belawan yang tergabung bersama Basarnas TNI AL Ditpolair Polda Sumut dan KSOP Utama Belawan melaksanakan.tugas evakuasi penjemputan dan penyelamatan terhadap 2 orang nelayan asing yang berasal dari negara Sri Lanka berjalan baik dan lancar sesuwai harapan

Jangan Lewatkan :  Proyek Cacat Mutu : Proyek Siluman Tanpa papan nama Seakan perpres Nomor 54/2010 dan Nomor 70/2012 Tak dihiraukan

Sebelumnya 2 orang nelayan asing tersebut sudah terlebih dahulu di selamatkan oleh kapal kargo Perancis yang membawa kontainer melintas di selat Melaka tujuan Singapore.lalu dengan cepat pihak kru kapal menghubungi petugas dari Indonesia dan sekaligus memberi tau titik koordinat keberadaan posisi kapal

Jangan Lewatkan :  Pastikan Aman dan Lancar, Polsek Menjalin Amankan Ibadah Misa Rabu Abu

Setelah mengetahui informasi tersebut Time gabungan yang terdiri dari Imigrasi Kelas ll TPI Belawan bersama Istansi terkait langsung bergerak cepat menuju tempat titik sasaran

Setelah berhasil di evakuasi Petugas gabungan lalu 2 nelayan asing tersebut di bawa menuju ke Pelabuhan Penumpang Bandar Deli Belawan untuk di beri pertolongan dan di obati.dikarnakan korban ada yang terluka serius

Jangan Lewatkan :  6 Fraksi DPRD Kota Sungai Penuh Sepakati kerjasama RANPERDA APBD Perubahan T.A 2024 Menjadi Perda

Selanjutnya Pihak Kantor Imigrasi Kelas ll TPI Belawan seger melakukan kordinasi dengan perwakilan Pemerintah Negara Sri Lanka yang berada di Indonesia untuk proses pemulangan 2 orang nelayan tersebut.

( Bambang Hermanto )