DUMAI, [Gaperta.id] – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Disdukcapil Dumai pergunakan inovasi aplikasi, yaitu aplikasi “Dumai Cepat Akurat Terintegrasi (Ducati)”. Aplikasi Ducati merupakan inovasi dan kolaborasi layanan kependudukan catatan sipil (capil) dan aplikasi pengelolaan data pemakaman terintegrasi.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2019, terdapat 21 layanan administrasi kependudukan yang
tidak membutuhkan pengantar RT/RW, Desa/Kelurahan. Hal ini berakibat RT tidak mengetahui kondisi warga nya yang telah atau belum mengurus administrasi kependudukan. RT kesulitan mengetahui data warga di lingkungannya.
DUCATI diharap dapat menjadi solusi; sistem pelayanan yang terfragmentasi dan kurang efisien, kurangnya integrasi data kependudukan dan data pemakaman, kurangnya sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dan kurangnya inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Tujuan penerapan aplikasi ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam 2 peristiwa penting, yaitu kelahiran dan kematian.
“Ini untuk menyelesaikan isu nasional, seperti; adanya orang yang sudah meninggal tapi masih masuk dalam data pemilih, ada yang meninggal di usia remaja tapi masuk dalam target perekaman. Itulah gunanya kita terbitkan, tertibkan dokumen atau akta kematian secara real, lewat aplikasi ini, sehingga data kita benar-benar valid”, kata Kadis Dukcapil Zulfahren, S.Sos., M.Si., dalam pra launching atau sosialisasi pembekalan inovasi aplikasi di ruang pertemuan Disdukcapil, Senin (5/8/2024).
Dengan kata lain, aplikasi tersebut akan mempermudah masyarakat untuk mengurus akta kelahiran dan kematian, tanpa perlu antri di loket.
Pada aplikasi (saat ini hanya terdaftar di google chrome, untuk Play Store masih proses) terdapat fitur coklit (cocok dan teliti), buku pokok pemakaman, mutasi penduduk dan perkawinan. Ducati dapat diakses melalui perangkat PC, laptop dan smartphone.
“Modul dapat diakses oleh beberapa user/operator dan memiliki fungsi berbeda, yaitu; operator di RS dan Puskesmas, Ketua RT dan petugas pemakaman”, kata lanjutan Zulfahren mengakhiri sambutan.
Ujicoba terbatas tersebut diikuti utusan Ketua RT, 11 user kelurahan dan kecamatan, operator puskesmas dan RSUD, operator RS swasta dan pengurus persatuan kematian.
(ES)