MEDAN LABUHAN, (Gaperta.id) – Infrastruktur yang rusak parah dan sistem drainase yang lumpuh di sejumlah titik di Kecamatan Medan Labuhan kian menyulitkan aktivitas warga.
Kondisi ini diperparah dengan genangan air yang tak kunjung surut setelah hujan, yang diindikasikan akibat minimnya perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan, khususnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Labuhan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, seperti terlihat pada kerusakan jalan berupa lubang besar dan aspal terkelupas sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Sementara itu, drainase di tepi jalan tampak tidak berfungsi optimal, bahkan terlihat penuh endapan atau aliran airnya tersumbat dan .
Aktivitas Warga Terhambat Total,
Genangan air yang muncul tidak hanya saat hujan lebat, tetapi juga akibat luapan saluran air yang tidak terurus, membuat kawasan tersebut rentan tergenang dalam waktu yang sangat lama.
Seorang warga setempat, Bapak Budi (45), mengungkapkan rasa frustrasi yang mendalam. “Jalan sudah seperti bubur, lubang di mana-mana. Kalau sudah banjir, anak-anak sekolah susah sekali lewat, harus hati-hati takut jatuh.
Genangan air ini bisa berhari-hari baru kering,” ujarnya.
Kendaraan bermotor, terutama roda dua, harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan berlubang yang tertutup genangan air bahkan Risiko kecelakaan dan kerusakan kendaraan pun meningkat drastis.
Fungsi Drainase yang Mati Suri
Permasalahan utama yang disoroti warga adalah kondisi drainase. Saluran air di kawasan tersebut terlihat dangkal, dipenuhi sampah dan lumpur, bahkan ada yang tidak memiliki penutup yang memadai, menyebabkan air tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya.
“Kami sudah berulang kali gotong royong, tapi percuma. Air dari parit tidak mau masuk ke saluran pembuangan utama karena mampet total. Kami butuh pengerukan dan perbaikan permanen, bukan sekadar janji-janji,” tambah Ibu Siti (50), pedagang di pinggir jalan.
Kondisi ini mencerminkan minimnya koordinasi dan tindak lanjut dari UPT Medan Labuhan sebagai perpanjangan tangan dinas terkait di tingkat kecamatan, yang seharusnya memastikan pemeliharaan rutin infrastruktur lingkungan.
Desakan kepada Pemko Medan
Warga Medan Labuhan kini mendesak Wali Kota Medan dan Dinas terkait, khususnya Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK), untuk segera mengambil tindakan nyata.
“Kami membayar pajak, kami juga bagian dari Kota Medan. Tolong perbaiki jalan kami, korek parit kami. Jangan sampai warga harus turun ke jalan karena merasa diabaikan,” tutup perwakilan masyarakat dalam sebuah pertemuan kecil yang dilakukan di lokasi genangan air. Ketidakpedulian terhadap kondisi jalan dan drainase di Medan Labuhan ini.
Dikhawatirkan akan terus menghambat roda perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat jika tidak segera diatasi sebelum memasuki musim penghujan berikutnya.














