Magelang, [Gaperta.id] – 22 April 2025 Akademi Militer (Akmil) menggelar kegiatan coffee morning bersama 27 mahasiswa dari berbagai universitas di wilayah Magelang. Acara ini berlangsung di Gedung Leo Kailola, Akmil, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Akmil, Mayor Jenderal TNI Arnold A.P. Ritiauw, didampingi Wakil Gubernur Brigadir Jenderal TNI Pramungkas Agus T., S.I.Pem., M.H., serta para pejabat utama Distribusi Akademi Militer.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana akrab. Para mahasiswa berkesempatan berinteraksi langsung dengan pimpinan Akmil melalui sesi tanya jawab serta ramah tamah yang terbuka dan informatif.
Dalam sambutannya, Gubernur Akmil menyampaikan apresiasi atas kehadiran para mahasiswa. Beliau menekankan pentingnya membangun komunikasi yang sehat antara lembaga pendidikan, aparat keamanan, dan generasi muda.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan suasana yang aman, damai, dan kondusif, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas,” tegas Mayjen TNI Arnold.
Beliau juga mengajak mahasiswa untuk aktif menjaga ketertiban, menumbuhkan semangat persatuan dan kebangsaan, serta terus mengasah kemampuan dan kepekaan terhadap perkembangan zaman. Beliau menekankan bahwa mahasiswa tidak boleh mudah terprovokasi atau ikut-ikutan dalam hal negatif, melainkan harus sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu demi meraih cita-cita.
Sebagai inspirasi, Gubernur Akmil menyampaikan bahwa para dosen Akmil telah menempuh pendidikan hingga jenjang S2 dan S3, bahkan beberapa sedang menjalani studi doktoral. Selain itu, anak-anak para pejabat Akmil pun telah berhasil menjadi perwira lulusan Akmil berpangkat Letnan Dua, sarjana, bahkan diplomat.
Lebih lanjut, Gubernur Akmil juga merencanakan kegiatan lanjutan berupa makan bersama antara mahasiswa se-Magelang dan taruna Akmil, yang akan menggunakan bahasa Inggris dan bertempat di ruang makan Husein, Akademi Militer.
Dalam sesi diskusi, Direktur Pembinaan dan Pengembangan Akmil, Brigjen TNI Hari Mulyanto, M.Sc., menyampaikan materi wawasan kebangsaan yang menekankan pentingnya cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sesi diskusi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang mengajukan pertanyaan terkait proses hukum terhadap prajurit yang melakukan pelanggaran. Kepala Hukum Akmil, Letkol Chk R.H. Lubis, S.H., M.H., menjelaskan bahwa sanksi terhadap pelanggaran disiplin militer adalah berupa teguran, penahanan ringan maksimal 14 hari, dan penahanan berat maksimal 21 hari.
Jika pelanggaran yang dilakukan merupakan tindak pidana, Letkol Lubis menuturkan bahwa kasus tersebut akan di sidik oleh penyidik dari Polisi Militer dan jika terpenuhi minimal dua alat bukti, maka berkas perkara akan dilimpahkan ke Oditurat Militer (Otmil) dan di adili di pengadilan militer.
Selain sanksi disiplin dan pidana, prajurit yang melanggar juga diberikan sanksi tambahan seperti schorsing, sanksi administratif, pemotongan gaji menjadi 75 persen, serta penghentian pemberian tunjangan kinerja.
Kegiatan coffee morning ini menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan antara Akademi Militer dan komunitas akademik. Selain itu, acara ini juga bertujuan membangun sinergi dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis, aman, dan kondusif di wilayah Magelang.