Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaNasionalRegional

Aksi Bocah Riau Go Internasional, Pacu Jalur Diklaim Malaysia ? Ini Faktanya

Avatar photo
56
×

Aksi Bocah Riau Go Internasional, Pacu Jalur Diklaim Malaysia ? Ini Faktanya

Sebarkan artikel ini

Riau, [Gaperta.id] – Viral aksi bocah 11 tahun, Rayyan Arkan Dikha alias Dika, yang menari di ujung perahu pacu jalur saat melaju kencang, menjadi perbincangan global. Namun, di balik viralnya tren “aura farming” ini, muncul klaim dari sejumlah warganet yang menyebut tradisi pacu jalur berasal dari Malaysia dan langsung memicu kegaduhan di dunia maya, Rabu (9 Juli 2025).

Dalam video yang menyita perhatian dunia, Dika tampil menari penuh percaya diri di ujung perahu panjang khas Riau, meski berisiko jatuh ke air. Gaya khasnya dijuluki netizen sebagai “The Reaper”, dan sontak menjadi inspirasi global. Bahkan, pembalap IndyCar Robert Shwartzman serta pemain PSG seperti Neymar dan Bradley Barcola ikut menirukan gerakan Dika dalam selebrasi gol mereka.

Jangan Lewatkan :  Perdana, Launching Pamong Trantib Kecamatan Kota Dumai

Tak hanya warganet, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming juga ikut “aura farming”, memposting video menirukan tarian Dika sebagai bentuk dukungan terhadap budaya lokal yang mendunia.

Namun, di balik popularitasnya, kolom komentar video Dika justru memicu konflik identitas budaya. Sejumlah akun yang disebut-sebut berasal dari Malaysia mengklaim pacu jalur sebagai warisan budaya mereka. Hal ini langsung mengundang reaksi keras dari masyarakat Indonesia dan pejabat daerah.

Gubernur Riau Abdul Wahid menanggapi dengan tenang namun tegas. Ia menyatakan pacu jalur adalah tradisi asli Riau yang telah ada sejak abad ke-17 di Kuantan Singingi, awalnya digelar untuk menyambut hari besar Islam. Kini, tradisi ini menjadi bagian penting perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia setiap Agustus.

Jangan Lewatkan :  PT. Makmur Indah Semarak Internasion (PT. MISI) Mengkangkangi Undang-undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Pengaturan Limbah, Serta Lemahnya Pengawasan DLH Kabupaten Muaro Jambi.

“Mereka bebas klaim, tapi lihat faktanya. Tradisi ini sudah hidup lama di tengah masyarakat Kuantan Singingi,” tegas Wahid.

Wahid juga mengangkat Dika sebagai Duta Wisata Riau, menyebut ketenarannya membawa nama daerah ke panggung dunia.

Di tingkat nasional, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pacu jalur telah resmi tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Jangan Lewatkan :  Pidana Penggelapan, Kapolsek AKP Bonardo Purba Tetapkan RL alias BC (41) Tersangka

Sementara itu, investigasi warganet menunjukkan bahwa akun yang mengklaim pacu jalur berasal dari Malaysia ternyata mayoritas berasal dari Indonesia sendiri, memunculkan dugaan bahwa klaim itu bisa saja hanya upaya memancing keributan (provokasi) di media sosial.

Portal hiburan Murai.my menyebut fenomena ini sebagai contoh klasik “clickbait budaya” yang memanfaatkan sentimen nasionalisme untuk mendulang atensi.

Catatan Redaksi :
Tren bisa lahir dari satu tarian, tapi bisa berubah jadi debat nasional. Kasus ini mengingatkan kita bahwa identitas budaya tak cukup hanya viral tapi perlu dilindungi dan dibanggakan dengan bijak.