BeritaNasional

Bangun Kepemimpinan Bermoral : Hindari Calon Kepala Daerah dengan Latar Belakang Kekerasan dan Perzinahan.!!

Avatar photo
48
×

Bangun Kepemimpinan Bermoral : Hindari Calon Kepala Daerah dengan Latar Belakang Kekerasan dan Perzinahan.!!

Sebarkan artikel ini

DUMAI, [Gaperta.id] – Opini: Alumni UIN Suska Riau Muhammad Aderman, SE

Ketika kita berbicara tentang kepemimpinan, kita membicarakan sosok yang akan menjadi panutan bagi masyarakat. Kepala daerah adalah cerminan dari harapan dan kepercayaan rakyat. Namun, apa jadinya jika pemimpin yang seharusnya melindungi dan memajukan kita justru memiliki rekam jejak kekerasan dan perzinahan..??

Dalam dunia politik, partai-partai memiliki tanggung jawab besar untuk menyeleksi calon pemimpin yang tidak hanya kompeten secara intelektual tetapi juga bermoral dan etis. Mengangkat calon kepala daerah yang memiliki latar belakang kekerasan terhadap perempuan atau terlibat dalam perzinahan, sama saja dengan mengkhianati amanat rakyat.

Kekerasan terhadap perempuan adalah dosa besar yang sering kali terlupakan. Ketika seorang calon kepala daerah terbukti atau diduga terlibat dalam tindakan ini, kita harus bertanya: Apakah kita ingin dipimpin oleh seseorang yang tak mampu menghormati separuh dari populasi? Perempuan adalah pilar penting dalam masyarakat. Mereka adalah ibu, istri, saudara, dan anak yang harus dilindungi dan dihormati. Memilih pemimpin yang memiliki sejarah kekerasan terhadap perempuan adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Jangan Lewatkan :  Penyampaian Hasil Kerja Pansus B dan C Tahun 2023 DPRD Dumai Diterima, Ranperda Jadi Perda

Perzinahan adalah bentuk pengkhianatan yang menghancurkan kepercayaan dan nilai-nilai moralitas. Seorang pemimpin yang terlibat dalam perzinahan menunjukkan ketidakmampuan untuk berkomitmen dan menjaga kepercayaan. Bagaimana kita bisa mempercayakan masa depan daerah kita kepada seseorang yang tidak mampu setia kepada pasangannya sendiri..? Perzinahan tidak hanya melukai individu yang terlibat tetapi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat.

Jangan Lewatkan :  Pimpin Pra Audit Kinerja Itwasda Tahap II, Wakapolresta Jambi Sampaikan Arahan Kapolresta.

Partai politik memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan moralitas bangsa. Ketika partai politik mengusung calon yang memiliki rekam jejak kekerasan dan perzinahan, mereka mengirimkan pesan bahwa nilai-nilai tersebut dapat diabaikan demi kekuasaan. Ini bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah institusi dan budaya politik kita.

Masyarakat harus berani bersuara dan menuntut perubahan. Kita harus menolak calon pemimpin yang memiliki latar belakang tercela. Kita harus mendesak partai politik untuk bertanggung jawab dan memilih calon yang bersih, bermoral, dan berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.

Harapan kita adalah untuk memiliki pemimpin yang bisa menjadi teladan, yang mampu menghormati dan melindungi hak-hak setiap individu, terutama perempuan. Kita menginginkan pemimpin yang jujur, setia, dan memiliki integritas yang tak tergoyahkan. Dan kewajiban kita untuk tidak memilih pemimpin yang terlibat dalam kekerasan dan perzinahan. Hanya dengan demikian, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih bermoral.

Jangan Lewatkan :  Jumat Curhat, Polsek Bukit Kapur Sambangi Masyarakat RT 02

Penutup: Momentum Bulan Muharram Bangkit dan Bersuara Lah

Saatnya kita bangkit dan bersuara. Mari kita bersama-sama menolak calon kepala daerah dengan rekam jejak kekerasan dan perzinahan. Mari kita dorong partai politik untuk lebih bertanggung jawab dalam menyeleksi calon-calon pemimpin kita. Masa depan kita ada di tangan mereka yang kita pilih hari ini. Pastikan pilihan kita adalah yang terbaik untuk masa depan kita semua.

(ES)