BELAWAN, [Gaperta.id] – Rasa cemas dan khawatir terus menghantui warga Medan Utara, terutama di Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan, hingga Labuhan Deli. Dalam beberapa pekan terakhir, aksi begal kembali marak dengan berbagai modus, terjadi hampir setiap malam, dan kerap memakan korban. Jum’at (14 November 2025).
Serangan kriminal ini tidak mengenal lokasi. Dari jalan protokol, gang permukiman, hingga kawasan gelap tanpa penerangan, laporan perampasan sepeda motor maupun pengancaman menggunakan senjata tajam terus bermunculan. Media sosial pun dipenuhi keluhan warga yang menuntut tindakan tegas dari pihak kepolisian dan pemerintah Kota Medan.
Begal Modus Perkenalan via Game Online:
Aksi terbaru terjadi pada Kamis malam, sekitar pukul 20.30 WIB, di Jalan Paitan Lingkungan 2, Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan.
Korban bernama Rifa Akbar, warga Komplek BTN Martubung. Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban mengenal pelaku melalui game online. Selanjutnya keduanya sepakat bertemu di kawasan Aloha, sebelum pelaku mengajak korban menuju Belawan dengan mengendarai sepeda motor milik korban.
Setibanya di lokasi kejadian yang sepi, pelaku tiba-tiba menodongkan senjata tajam. Korban dipaksa menyerahkan sepeda motor Honda Beat Street hitam BK 5691 AHW, beserta ponsel dan dompetnya. Setelah pelaku kabur, korban yang shock meminta bantuan warga yang melintas dan kemudian dibawa ke rumah Kepala Lingkungan.
Warga Minta Negara Hadir:
Situasi yang semakin mencekam ini memunculkan kegelisahan mendalam di tengah masyarakat. Warga menuntut aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Medan menunjukkan keberpihakan yang nyata terhadap keselamatan publik.
“Kami hanya ingin hidup tenang. Jangan biarkan Medan Utara terus jadi sarang begal,” ujar seorang warga Belawan yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat berharap keamanan di Medan Utara segera dipulihkan agar aktivitas warga bisa kembali berjalan normal tanpa rasa takut.














