Labuhanbatu, [Gaperta.id] – Manajemen Kantor Cabang BRI Unit Pasar Glugur Rantauprapat dikabarkan menyerahkan agunan diluar sepengetahuan nasabah. Debitur Jhon Beni Ginting, pernah meminjam uang senilai Rp.50.jt dan tercatat melalui No; 78240100 4839101 rekening pinjaman BRI, dengan jangka waktu 48 bulan, dengan agunan berupa surat ladang. Kamis (4/4/2024).
Jhon Beni Ginting menuturkan “sudah berulang kali menemui Manajemen BRI Unit Pasar Glugur Rantauprapat di Jl. Siringo-ringo, bertemu dengan Sinambela bagian kredit, dilain hari ketemu dengan pak Marihot dan menurut beliau “mereka punya hak menyerahkan agunan tersebut karena agunan itu adalah milik orang tua.”
Sampai saat ini pihak manajemen BRI Unit Pasar Gelugur selain tidak bisa menjelaskan, ketentuan pasal peraturan perundang undangan apa yang dipergunakan pihak BRI, besar kemungkinan manajemen BRI Unit Pasar Glugur, saya duga tidak mau tau apa yang saya rasakan sampai saat ini setelah agunan tersebut diserahkan oleh manajemen BRI.
Karena itu saya sebagai Nasabah Debitur dalam perbankan tentunya
sangat berharap dengan sebesar-besarnya “semoga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dapat melirik dan menindak lanjuti persolan, terjadinya penyerahan agunan tanpa sepengetahuan saya sebagai nasabah debitur. Sebut Jhon Beni Ginting dengan nada kesal.
Sekira pukul 11.15 WIB awak media sudah berupaya untuk menemui Kacab BRI Unit Pasar Glugur, “setelah bertemu dengan satpam kemudian awak media menjalin komunikasi melalui telepon genggam dengan inisial P.S dan katanya Kacab BRI sudah ganti/ bertukar, apakah kenal dengan si fulan dan si fulan wartawan tersohor.” Ujar P.S
Saat itu awak media mengatakan “tidak ada yang saya kenal diantara mereka dan saya harap jangan sanding-sandingkan atau dilaga-laga saya dengannya.” Setelah itu melalui whatsAAp P.S mengatakan
“bertemu dikantor saja besok Jam 08.00 ditunggu di BRI Glugur.” Kemudian balas awak media, “jujur untuk besok tidak ada waktu karena untuk besok ada aktivitas yang lebih berharga dan sangat penting.”
(Redaksi)