BeritaRegional

Demo Lubuk Gaung, Agus: Dialog Cara Terbaik

Avatar photo
78
×

Demo Lubuk Gaung, Agus: Dialog Cara Terbaik

Sebarkan artikel ini

DUMAI, [Gaperta.id] – Aksi demonstrasi yang terjadi di PT Ivo Mas Tunggal pada Selasa, 24 Desember 2024, menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satu tokoh pemuda RT 18, Agus, menyesalkan tindakan yang diduga dimotori Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), termasuk LPMK dan beberapa RT di wilayah Lubuk Gaung. Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp, (28/12).

“Saya sangat menyayangkan aksi ini. Seharusnya musyawarah yang dikedepankan, bukan aksi yang malah memicu kerugian. Masyarakat berharap LPMK lebih bijak menganalisis situasi sebelum bertindak,” ujar Agus.

Jangan Lewatkan :  Marjito Bachri Buka Pelatihan Teknik Terpadu Kempo di Baturaja

Ia menambahkan bahwa aksi ini justru berpotensi menimbulkan dampak negatif, terutama bagi para buruh.

“Buruh sangat terdampak, dan aksi ini tidak mencerminkan jalan keluar yang baik. Dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah,” katanya.

Jangan Lewatkan :  Kolaborasi PLN dan Pelindo Gerakkan Sektor Kemaritiman dan Pertumbuhan Ekonomi Riau

Dikonfirmasi dengan cara yang sama, Ketua Serikat Pekerja Kota Dumai (SPKD), Syuradi, juga menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak demonstrasi ini. Menurutnya, aksi tersebut tidak tepat sasaran dan merugikan banyak pihak.

Ia juga menyerukan agar pemerintah kelurahan dan kecamatan segera memberikan klarifikasi terkait keterlibatan LPMK serta beberapa RT, termasuk RT 09, RT 11, dan RT 12, dalam aksi tersebut.

Jangan Lewatkan :  Keluarga Besar Media Gaperta.id Mengucapkan Turut Berdukacita Atas Meninggal Dunia Istri Bupati Tebo "Anita Gusti Syafrina"

“Kami ingin ada penjelasan resmi. Keterlibatan pihak-pihak ini perlu diklarifikasi agar tidak muncul asumsi yang semakin memperkeruh suasana,” tambahnya.

Syuradi juga turut mengajak seluruh pihak untuk bersikap lebih arif dalam mencari solusi.

“Kita harus membangun komunikasi yang sehat antara masyarakat, lembaga kelurahan, dan perusahaan. Dengan begitu, permasalahan dapat diselesaikan tanpa harus mengorbankan pihak lain,” ujarnya.

(ES)