Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaRegional

Dua Instansi di Kabupaten Sanggau Belum Umumkan RUP Tahun 2025, Pengadaan Barang Sudah Diumumkan, Dipertanyakan….??

Avatar photo
211
×

Dua Instansi di Kabupaten Sanggau Belum Umumkan RUP Tahun 2025, Pengadaan Barang Sudah Diumumkan, Dipertanyakan….??

Sebarkan artikel ini
Narasumber: Divisi Humas dan Publikasi LSM Citra Hanura Sanggau

Sanggau, [Gaperta.id] – Dinas Kesehatan dan Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, hingga hari ini belum mengumumkan RUP (Rencana Umum Pengadaan) di Laman LPSE Kabupaten Sanggau, Selasa (19/08/2025).

Sedangkan paket pekerjaan baik itu pekerjaan konsultansi maupun pekerjaan konstruksi dan lain-lain sudah di tayangkan
Rencana Umum Pengadaan (RUP) adalah instrumen penting dalam meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah.

Melalui RUP, pemerintah mengumumkan secara terbuka pemaketan pengadaan yang akan dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dasar hukum kewajiban penyusunan dan pengumuman RUP antara lain:
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 11 Ayat (1);
Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Keputusan Kepala LKPP Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembinaan Pelaku Usaha Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Surat Edaran Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2023.

Jangan Lewatkan :  Sebelum Berangkat, Peserta Wisata Religi Kristen Pemko Dumai Silahturahmi ke Walikota H Paisal

Transparansi yang ditingkatkan melalui pengumuman RUP ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui rencana belanja dan pengadaan pemerintah secara rinci. Menggunakan akses yang mudah terhadap informasi ini, publik dapat memantau setiap tahapan proses pengadaan barang dan jasa.

Pada akhirnya keterbukaan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan anggaran.

Jangan Lewatkan :  Apakah Seorang Pejabat Layak Disebut Pemimpin Jika Dia Tidak Mampu Menerima Kritikan Dengan Lapang Dada?

Melalui RUP, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjalankan prinsip-prinsip good governance, yang salah satunya adalah transparansi.

Tidak diumumkannya RUP merupakan salah satu indikasi “TIDAK TRANSPARAN”, harus dihindari pada tahapan perencanaan dirangkaian proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Selain memberikan informasi kepada publik, RUP juga mempermudah koordinasi antar organisasi perangkat daerah dengan para penyedia barang/jasa. RUP membuat proses pengadaan menjadi lebih terstruktur dan terencana, sehingga dapat meminimalisir potensi kesalahan dan ketidakefisienan dalam pelaksanaan pengadaan.

Para penyedia barang dan jasa dapat merencanakan partisipasinya dengan lebih baik karena informasi mengenai kebutuhan dan jadwal pengadaan sudah tersedia secara terbuka.

Jangan Lewatkan :  Team Libas Labuhanbatu Raya Polisikan Dua Kepala Desa terkait Dugaan penyalahgunaan anggaran DD ke Polres Labusel

Hal ini mendorong kompetisi yang sehat di antara para penyedia, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas barang dan jasa yang diperoleh pemerintah.
Pelaksanaan RUP juga memastikan bahwa setiap keputusan dan proses pengadaan dapat di pertanggungjawabkan.
RUP yang dipublikasikan memudahkan pelacakan dan audit terhadap setiap tahap pengadaan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Dengan adanya catatan yang terbuka dan dapat diaudit, potensi untuk melakukan penyimpangan dapat diminimalisir.

Secara keseluruhan, RUP berperan penting dalam menciptakan lingkungan pengadaan yang lebih transparan dan akuntabel, yang merupakan fondasi utama untuk pengelolaan keuangan negara yang bersih dan efisien.