Medan, [Gaperta.id] – Gerakan Mahasiswa Labuhan Batu Utara (GEMA) menolak keras pemberian izin kepada Diskotik STAR HIGH KAROKE, yang diangap sebagai perusak Generasi Bangsa,Kamis 1/Juli/2024.
Abdul Rahim Tanjung Ketua Gema Labura mengatakan kepada awak media,bahwa Kabupaten Labuhanbatu Utara harus bersih dari hiburan malam. “Jangan sampai tempat diskotik beroperasi di Labura”. Karena bisa memberikan dampak negatif terhadap generasi muda.
Generasi muda hari ini adalah harapan masa depan. Kata Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu Utara, Rahim Tanjung.
Terus terang, kami mahasiswa yang notabene adalah generasi muda sangat gerah mendengar informasi kalau Diskotik akan beroperasi di grand hotel Labura jln. Mayor siddik No 76, Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Terlebih lagi bahwa Lokasi tersebut sangat dekat dengan beberapa rumah Ibadah seperti masjid dan gereja. Ini sangat mengganggu, Jadi harus kita tolak, jagan kita biarkan diskotik ini beroperasi, rusak nanti Moral generasi muda.Kalau moral sudah rusak, cemana mau menyambut genarasi emas 2045.
Saya juga meminta kepada Kapolda Sumatera Utara agar mengevaluasi Kapolres dan Kasat Intelkam Polres Labuhanbatu karena tidak mampu berkoordinasi dengan baik.
Harusnya, Koordinasi terlebih dahulu dong, koordinasi dengan Pemkab, terkait hal tersebut, jangan la langsung main keluarkan aja ijin keramaian untuk hiburan malam Star high ini, sedangkan statemen pemkab melalui Sekda mengatakan kalau Ijin usahanya belum ada. ini kan jadi aneh, jadi memicu pertanyaan publik ada apa, kok bisa seperti ini.
Saya sangat mengapresiasi RDP yang dilaksanakan oleh DPRD Labura dengan mengundang Gabungan dari tokoh agama, Ormas, tokoh pemuda.
Melalui RDP ini, tentu semua pihak akan mempunyai persepsi yang sama untuk kebaikan Kabupaten ini.
Kabupaten Labura ini punya cita2 yang visioner, ingin menjadikan SDM Manusia yang cerdas sejahtera dan Religius.
Religius ini kan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang di anut. jadi jgan sampai nilai2 agama pun nanti akan terganggu.
Jadi siapapun tidak boleh menggantu ini, termasuk para pengusaha yang ingin menjalankan bisnisnya.
Saya juga sangat menyayangkan, dalam momentum RDP yang sangat penting semalam, Kenapa Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) kok malah tidak hadir.
Harusnya dia hadir, karena dia pejabat yang dapat mengambil keputusan. ini kok malah gak hadir, jadi terkesan tidak peduli.
Oleh karena itu, Kami juga memohon kepada Bupati Labura agar mengevaluasi Kadis PMPTSP agar lebih peduli terkait pembahasan2 yang menurut kami ini sangat penting. ini bicara tentang cita-cita Labuhanbatu Utara kedepan.
(Heri)