DUMAI, [Gaperta.id] – Keberangkatan hari keenam peserta wisata religi Kristen Pemko Dumai dari salah satu hotel di Betlehem (Palestina) dimulai pukul 7.30 waktu setempat, Sabtu (12/10/2024). Doa permulaan perjalanan dipimpin oleh Leader Tour Pdt. Dharma Tobing. Rombongan tour langsung dibawa bus berjalan sejauh ±9 Km, menuju situs Bukit Tengkorak (Golgota), di dekat tembok Yerusalem (Israel) tua, kota lama di bagian luar yang berdekatan dengan gerbang masuk para peziarah. Ini merupakan situs paling-paling penting bagi umat Kristen, karena merupakan bukti Yesus pernah disalib.
Diterangkan sukarelawan penjaga Bukit Tengkorak, dari data arkeolog Kristen, bahwa fakta sebenarnya adalah bahwa Yesus Kristus bukan disalib oleh tentara Romawi di atas Bukit Tengkorak, tapi dipinggir jalan raya, di persimpangan jalan, dengan tujuan mempermalukan Yesus Kristus di khayalak umum.
“Lukisan yang beredar sejak sekian abad lalu bahwa Yesus Kristus disalib diatas Golgota (Kalvari – bahasa Latin) hanya imajinasi si pelukis”, kata sukarelawan penjaga Bukit Tengkorak. Menurutnya, yang terpenting adalah menghayati bahwa Yesus mati disalib untuk penebusan dosa manusia. Bukan dimana letak Yesus disalib.
Di makam Yesus Kristus, tepat dibawah Bukit Golgota, peserta wisata religi diberi kesempatan untuk masuk secara bergilir, melihat langsung dan berdoa di goa tempat mayat Yesus dibaringkan dan dikafani.
Selanjutnya, peserta beribadah singkat dan melakukan Perjamuan Kudus dipimpin Leader Tour, di salah satu ruangan disamping goa makam Yesus Kristus. Lebih kurang satu jam setengah berada di Bukit Golgota, peserta berjalan kaki ke Bukit Zaitun, tempat dimana Yesus selalu berdoa.
Peserta bisa menyaksikan taman pokok Zaitun yang berusia 2.700 tahun, yang saat rombongan tiba, buah nya sedang dipanen.
Didalam chapel, disudut taman, peserta menyaksikan lantai batu granit, tempat dimana Yesus selalu berdoa dan batu itu juga saksi Ia ditangkap pasukan Romawi.
“Seandainya pokok anggur ini bisa berbicara, pasti lah ia akan memberi kesaksian bahwa ia melihat Yesus Kristus ditangkap oleh pasukan Romawi”, kata leader tour Pdt. Dharma Tobing.
Selanjutnya, peserta dibawa berjalan kaki ke Kapel Kenaikan di Bukit Zaitun di Yerusalem (Israel), sebuah kapel kecil yang berisikan bukti tapak kaki Yesus Kristus saat ia terangkat ke Sorga disaksikan ratusan pasang mata. Peserta hanyut terkagum-kagum menyaksikan langsung bukti tapak kaki itu didepan mata.
“Jejak tapak kaki Yesus Kristus saat terangkat ke Sorga awalnya ada 2 tapak. Tapi, satu lagi hilang di curi dengan cara dipotong”, terang tour leader.
Usai makan siang±1 jam, peserta dibawa ke Gereja Nativity (gereja kelahiran Bayi Yesus Kristus), di Betlehem. Jaman orang tua Bayi Yesus Kristus di awal Masehi, tempat itu adalah sebuah kandang domba. Oleh Santa Helena, tempat itu diubah jadi gereja, pada Tahun 326 M. Untuk masuk ke dalam gereja, peserta harus melewati pintu kerendahan hati, dengan ketinggian ±1 mtr.
Disini peserta bisa melihat tempat Maria berbaring melahirkan Bayi Yesus Kristus. ±2 meter dari situ, terdapat sebuah palungan makan domba, yang dipercaya ahli sejarah Kristen sebagai tempat pembaringan Bayi Yesus Kristus, setelah Ia dilahirkan.
Disini, sekali lagi peserta diberi kesempatan untuk melakukan ritual berdoa.
Bergerak dari situ, peserta kemudian diajak berjalan kaki ke Gereja Padang Gembala di kawasan Beit Sahur, Betlehem, Tepi Barat, Palestina. Diatas bukit itu, terdapat sebuah Kapel Ladang Gembala (Chapel of the Shepherds’ Field). Diatas bukit itu lah diyakini Umat Kristen sebagai tempat para gembala domba ditemui para malaikat, yang mengabarkan bahwa Yesus Kristus telah lahir. Tepat dibawah kapel, terdapat sebuah gua besar dari batu granit dengan struktur alami sejak jaman Yesus. Gua itu merupakan tempat berteduh para gembala domba.
Tak terasa, perjalanan dengan bus dan berjalan kaki menyusuri gang-gang sempit, waktu telah menunjukkan sore hari. Pukul 17.00 waktu setempat, rombongan bergerak pulang dengan bus kembali ke hotel. Leader tour Pdt. Dharma Tobing kembali pimpin doa sebagai wujud syukur berterimakasih kepada Tuhan atas penyertaan Nya sedari pagi hingga sore hari.
“Perjalanan hari ini membawa kami peserta wisata religi Kristen Pemko Dumai semakin dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Kami merasa diberkati dan makin bersemangat. Spirit ini bisa jadi modal kami membangun Dumai lebih baik lagi. Terimakasih Pemko Dumai. Terimakasih Pak Paisal yang telah mengutus kami menyusuri situs-situs suci ini. Semoga Pemko dan Paisal makin sukses”, ucap salah satu peserta wisata religi Kristen Pemko Dumai, Efendy Sitompul, diaminkan Merlina br. Tampubolon, Mangasa Juri Sitorus, Rosmida br. Simanjuntak dan Pdt. Supran Sabam Napitupulu.
(ES)