Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaRegional

Hari Koperasi ke-78, Momentum Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi Merah Putih

Avatar photo
72
×

Hari Koperasi ke-78, Momentum Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi Merah Putih

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ketua Generasi Sosial Peduli Indonesia (GSPI) DPD Provinsi Riau sekaligus Koordinator Relawan Prabowo Wilayah Indonesia Barat; Herwin MT. Sagala

PEKANBARU, [Gaperta.id] – Memasuki usia ke-78 pada tanggal 12 Juli 2025, Koperasi Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai “Tiang Ekonomi Bangsa” yang telah teruji dalam menghadapi berbagai badai krisis. Sejarah panjang menunjukkan, khususnya dalam melindungi pelaku ekonomi mikro dan kecil (UMKM), koperasi berperan sebagai benteng ketahanan ekonomi di tingkat akar rumput ketika sektor lain terhempas.

Analisis terhadap peran koperasi dalam krisis, seperti pada masa pandemi 2020-2022, mengungkap pola ketangguhannya. “Koperasi, dengan model kepemilikan bersama dan prinsip kekeluargaan, memiliki mekanisme penyerapan risiko yang lebih tersebar dan adaptif.” Ketika akses permodalan dari perbankan konvensional menyempit, koperasi simpan pinjam tetap menjadi penyelamat bagi UMKM anggota. Ketika rantai pasok terputus, koperasi pemasaran atau koperasi produsen mampu menciptakan jaringan alternatif yang lebih lokal dan tangguh. “Inilah esensi ketahanan: koperasi tidak hanya bertahan, tetapi menjadi jaringan pengaman bagi yang paling rentan.”

Momentum bersejarah ini bersamaan dengan langkah strategis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu pendirian Koperasi Merah Putih (KMP) di setiap desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bukan sekadar penambahan kuantitas, tetapi merupakan strategi transformatif untuk memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan secara masif dan terstruktur.

Jangan Lewatkan :  Polsek Meranti Laksanakan Patroli Rutin

Herwin MT. Sagala, Ketua Generasi Sosial Peduli Indonesia (GSPI) DPD Provinsi Riau sekaligus Koordinator Relawan Prabowo Wilayah Indonesia Barat, dalam pernyataannya menyoroti signifikansi strategis Koperasi Merah Putih:
1. Pemulihan Ekonomi Berbasis Desa/Kelurahan: “Koperasi Merah Putih adalah jantung dari strategi pemulihan ekonomi berbasis komunitas terkecil. Dengan hadir di setiap desa/kelurahan, KMP menjadi pusat gravitasi baru bagi penguatan UMKM lokal, mulai dari permodalan, pelatihan, pemasaran hingga pengelolaan sumber daya lokal secara kolektif. Ini adalah demokratisasi akses ekonomi.”
2. Integrasi Nasional Melalui Ekonomi: “Inisiatif ini bukan hanya ekonomi, tapi juga perekat bangsa. Koperasi Merah Putih yang seragam di seluruh Indonesia menjadi simbol persatuan dalam membangun ekonomi. Ia menghubungkan desa dengan kota, pulau dengan pulau, dalam satu semangat gotong royong kebangsaan untuk mencapai kesejahteraan bersama.”
3. Transformasi Struktural: “KMP harus menjadi katalisator perubahan struktural. Bukan sekadar koperasi biasa, tetapi harus dirancang sebagai platform yang mengintegrasikan teknologi digital, akses pasar yang lebih luas (termasuk pengadaan pemerintah dan BUMN), serta penerapan prinsip-prinsip tata kelola modern dan transparansi. Tujuannya, menciptakan UMKM yang naik kelas dan ekonomi desa yang berdaya saing.”
4. Multiplikator Efek Sosial-Ekonomi: “Penguatan ekonomi melalui KMP akan memiliki efek domino. Ketika UMKM di desa/kelurahan tumbuh, penyerapan tenaga kerja lokal meningkat, ketahanan pangan menguat, urbanisasi dapat ditekan, dan pada akhirnya ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah berkurang. Ini adalah investasi jangka panjang untuk keadilan sosial.”
5. Kolaborasi Kunci Keberhasilan: “Keberhasilan Koperasi Merah Putih bergantung pada sinergi total. Pemerintah pusat dan daerah, legislatif, pengurus koperasi, UMKM, akademisi, organisasi masyarakat seperti GSPI, dan seluruh relawan harus bahu membahu. Ini adalah proyek bersama bangsa, bukan hanya program pemerintah.”

Jangan Lewatkan :  Kejurkot Sepakbola, Diharap Jaring Atlet Berbakat

Menyambut Hari Koperasi ke-78, Herwin MT. Sagala mengajak seluruh potensi bangsa: “Mari kita jadikan Hari Koperasi tahun ini sebagai titik tolak kebangkitan ekonomi kerakyatan yang nyata. Dengan semangat gotong royong, kita dukung penuh dan sukseskan program strategis Presiden Prabowo dan Wapres Gibran melalui Koperasi Merah Putih. Koperasi yang kuat di setiap desa dan kelurahan adalah fondasi kokoh untuk Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera bagi seluruh rakyat.”

Jangan Lewatkan :  Kapolres Jambi Sambut Hangat LSM Ikatan Pemuda Bersatu (IPB) DPP Provinsi Jambi

Kebijakan Koperasi Merah Putih, jika diimplementasikan dengan baik dan didukung oleh tata kelola yang bersih serta kapasitas pengurus yang memadai, berpotensi menjadi game changer. Ia menjawab kebutuhan akan institusi ekonomi yang dekat dengan rakyat sekaligus memiliki kapasitas skala nasional. Tantangannya terletak pada kecepatan eksekusi, pencegahan politisasi, dan memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh UMKM dan masyarakat desa/kelurahan secara langsung.

Momentum Hari Koperasi ke-78 menjadi pengingat bahwa semangat gotong royong koperasi, yang telah teruji krisis, kini dimanifestasikan dalam bentuk yang lebih masif dan terstruktur untuk membangun ketahanan ekonomi masa depan.