DUMAI, [Gaperta.id] – Dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional, PT KPI Kilang Dumai terus berupaya untuk meningkatkan keandalan kilang-kilangnya. Mengingat usia kilang Dumai yang kini telah menginjak usia 53 tahun, tentu diperlukan peremajaan kilang untuk mengoptimalkan operasional tangki-tangki kilang dalam mengolah minyak mentah (crude oil) dengan kapasitas produksi 170 ribu barel per hari untuk memenuhi kebutuhan pasokan BBM untuk masyarakat.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, PT KPI Kilang Dumai sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) terus mengembangkan inovasi untuk menyokong operasional kilang semakin andal. Salah satu inovasi yang berhasil dikembangkan oleh Perwira (sebutan pekerja Pertamina) Kilang Dumai adalah dengan melakukan re-konfigurasi sekaligus meningkatkan performa katalis pada salah satu unit pengolahan minyak.
Inovasi yang dikembangkan oleh delapan inovator Kilang Dumai diantaranya Amar Firmansyah, Skripsihana Ihtiarto, Hadhiansyah Ilhami, Saeful Sampe, Adimas Prasetyaaji, Abdul Jalil, Muchammad Ravi, Satria Mahardika yang tergabung dalam gugus CIP RT-Prove Rocker 2.0 ini telah mendapatkan pengakuan, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
Salah satu inovator dari RT-Prove Rocker 2.0 PT KPI Kilang Dumai, Hadhiansyah Ilhami mengatakan, inovasi yang ia kembangkan bersama 7 rekan lainnya adalah dengan melakukan re-konfigurasi katalis pada unit hydrobon, sehingga performanya meningkat menjadi 200 persen dari performa awalnya.
Pada unit pengolahan minyak, terdapat sebuah peralatan utama pada bagian pemrosesan nafta atau naphtha yakni reaktor, tempat terjadinya reaksi utama untuk menghilangkan kotoran seperti sulfur, nitrogen, olefin, dan sebagainya sebelum dialirkan ke unit platforming.
Hadhiansyah menjelaskan, sebelumnya Kilang Pertamina Dumai mempunyai beberapa masalah dengan peningkatan delta-tekanan dan tingkat penonaktifan yang lebih tinggi dalam reaktor, sehingga memperpendek umur katalis yang tipikal masa pakainya hanya setahun dan setelahnya harus diganti. Akhir masa pakai katalis biasanya disebabkan oleh delta-tekanan yang tinggi dalam sistem reaktor yang mengakibatkan perlunya melakukan penggantian katalis yang memakan waktu sekitar 7 hari atau lebih.
Sebagai solusi, mereka mencoba berinovasi dengan mengkonfigurasi ulang katalis Hydrotreating Nafta serta mengoptimalisasikan antifoulant atau zat yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi pengotor (fouling) pada reaktor yang menjadi penyebab singkatnya usia penggunaan peralatan tersebut.
Inovasi tersebut kemudian berhasil mendorong katalis tergradasi lebih tinggi untuk menggandakan umur katalis itu sendiri. Selain itu, fitur baru dari inovasi tersebut juga membantu mengontrol delta-tekanan serta reaksi hidrodesulfurisasi (HSD) dan hidrodenitrogenasi (HDN) berlangsung dengan lebih baik.
“Optimasi penggantian katalis yg tadinya harus diganti setiap tahun, jadi bisa 2 tahun sekali. Bersyukur inovasi ini membawa berbagai dampak positif. Jika dikalkulasi, inovasi ini mampu memberikan revenue growth dan biaya katalis yang lebih rendah sebesar 55 juta USD dan memberikan dampak lainnya,” tambahnya.
Inovasi tersebut juga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kilang serta menciptakan reduksi emisi sebesar 289 ton CO2 per tahun atau setara dengan penanaman 12.042 pohon. Selain itu, dengan inovasi tersebut juga memiliki andil dalam menunjang produksi lifting perdana Pertamax dari Kilang Dumai pada tahun 2021.
Keberhasilan dari inovasi yang diciptakan oleh RT-Prove Rocker 2.0 PT KPI Kilang Dumai telah diakui dalam ajang International Trade Fair, Ideas, Inventions, New Products (IENA) 2024 di Nürnberg, Jerman yang berlangsung pada 26-28 Oktober 2024. Lewat ajang tersebut, delapan inovator Kilang Dumai menyabet penghargaan “Gold Medal” melalui inovasi dengan judul Meningkatkan Kinerja Kilang Melalui Konfigurasi Ulang Reaktor Hydrotreating Nafta dan Optimalisasi Antifoulant di Kilang Pertamina Dumai.
International Trade Fair, Ideas, Inventions, New Products (IENA) merupakan pameran penemuan dan inovasi legendaris dan bergengsi yang telah memberikan banyak pengalaman berharga bagi para inovator sejak tahun 1948 dengan memamerkan lebih dari 500 penemuan dari seluruh dunia.
Selain membawa pulang medali emas, innovator RT-Prove Rocker 2.0 juga sukses menunjukkan eksistensinya dengan meraih penghargaan khusus diantaranya Special Prize Korea Invention Promotion Association (KIPA), International Federation of Inventors Association (IFIA) Best Invention Award, dan AFAG Messen Honorary Award.
General Manager PT KPI Kilang Dumai, Iwan Kurniawan mengatakan kontribusi dari seluruh inovator Kilang Dumai menunjukkan komitmen serius pihaknya dalam mengembangkan teknologi yang berkelanjutan dalam industri pengolahan migas dan petrokimia serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Tentunya kami bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh para Perwira yang sekaligus mengharumkan nama Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa RU II secara konsisten mendorong budaya inovasi di lingkungan perusahaan dalam memastikan ketahanan energi nasional,” jelasnya.
“Kami berharap melalui keberhasilan RT-Prove Rocker 2.0 ini, PT KPI RU II dapat memulai kemitraan dan kolaborasi hebat bersama para penemu internasional dari negara lain,” tutup Iwan Kurniawan.
(rilis/ES)