DUMAI, [Gaperta.id] – Pjs General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai dan SungaI Pakning, Rudi Hartono, menjadi salah satu pembicara dalam internasional webinar yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau, Selasa (20/8/2024).
Bertajuk “Aksi Lokal, Dampak Global: Energi Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Menuju Masa Depan Berbasis Energi Terbarukan”, PT KPI Kilang Sungai Pakning memaparkan komitmen perusahaannya dalam menjaga lingkungan dengan berbagai inisiatif serta upaya yang telah dilakukan guna menjaga keberlangsungan lingkungan di daerah gambut, terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Mengawali paparannya dalam webinar tersebut, Rudi Hartono menjelaskan dalam mendukung transisi energi terbarukan saat ini PT KPI Kilang Sungai Pakning sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina telah memproduksi produk yang ramah lingkungan kepada hampir 500 peserta dari berbagai kalangan yang mengikuti webinar tersebut.
“Kilang Sungai Pakning memiliki produk ramah lingkungan biofuel Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) dan Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) V1250,” ungkapnya
Selain itu, Rudi juga menjelaskan bagaimana upaya PT KPI Kilang Sungai Pakning dalam menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menyediakan air bersih bagi masyarakat sekitar lewat program inovasi Sungai Gambut Berseri, beberapa diantaranya adalah Nozzle Gambut (Nozgam) dan filtrasi air gambut (FILAGAM).
Menurut Rudi, Nozzle Gambut yang merupakan inovasi alat pemadaman karhutla di daerah gambut yang dikembangkan oleh Perwira Kilang Sungai Pakning dan Dumai sangat efektif untuk membantu mempercepat pemadaman api.
“Kebakaran di wilayah gambut harus dipadamkan hingga ke dalam tanah. Lahan gambut tidak bisa disiram dari atas saja, karena gambut itu bisa mencapai kedalaman 7 meter kedalam tanah. Kalau kita padamkan di permukaannya atau dari atas saja, didalamnya itu masih kebakar,” jelasnya.
Katanya lagi, begitu ditinggal api akan menyala lagi. Sehingga kita butuh nozzle yang ditanamkan ke dalam tanah kemudian kasih air yang bertekanan sehingga air itu terinterupsi ke dalam tanah sehingga akan memadamkan api.
Inovasi Nozgam milik PT KPI Kilang Sungai Pakning tersebut telah dipresentasikan di wilayah Sungai Pakning bahkan kini juga telah tereplikasi di daerah gambut lainnya.
“Termasuk di Kalimantan juga sudah, karena disana juga ada kilang Pertamina Group yang juga menyiarkan atau menyampaikan capaian ini hingga ke unit lainnya,” ungkapnya
Tak hanya diisi oleh PT KPI Kilang Sungai Pakning, acara webinar internasional ini juga diisi pembicara yang kompeten dibidangnya, yakni oleh Prof. Dr. Seo Ta Wee dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia. Dalam kesempatan tersebut, ia membagikan pengalaman Malaysia dalam hal transisi energi.
“Malaysia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam pengembangan energi terbarukan. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang energi terbarukan,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Almasdi Syahza sebagai ahli ekonomi pedesaan dari Universitas Riau membahas topik mengenai bagaimana pentingnya keterlibatan masyarakat dalam program-program energi yang berkelanjutan.
“Masyarakat di tingkat lokal memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung transisi energi. Oleh karena itu, diperlukan adanya program pemberdayaan masyarakat yang tepat,” jelasnya.
Digelarnya webinar internasional tersebut merupakan bentuk sinergi kolaborasi antara FISIP Universitas Riau dengan PT KPI Kilang Sungai Pakning menuju energi keberlanjutan. Dalam sambutannya, Dekan FISIP Universitas Riau, Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan kegiatan tersebut merupakan aksi nyata mengatasi perubahan iklim.
“Webinar Internasional ini merupakan langkah nyata FISIP UNRI berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi nyata menuju energi berkelanjutan.
Senada dengan Dekan FISIP UNRI, Dr. Dadang Mashur, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan bahwa acara webinar internasional tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari 2nd International Energy Policy (2nd ISEEP) yang akan diselenggarakan tanggal 24 Oktober 2024 di Pekanbaru sebagai wujud kolaborasi FISIP UNRI dan PT KPI Kilang Sungai Pakning.
Kerjasama tersebut bertujuan sebagai langkah adaptasi dan mitigasi dalam mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan pemahaman dan pertukaran informasi mengenai perkembangan terkini di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendorong kerjasama internasional dalam upaya untuk mencapai indikator kinerja utama perguruan tinggi.
Menutup acara webinar tersebut, Rudi Hartono menyebutkan perusahaan berkomitmen dengan berbagai upaya inovasi yang ramah lingkungan. Hal ini juga menjadi wujud sinergi dunia industri dan akademik yang dilakukan perusahaan.
“Pertamina berkomitmen akan terus berinovasi dan mencari solusi energi yang ramah lingkungan. Kolaborasi dengan akademisi seperti yang kita lakukan hari ini sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut,” tutupnya.
(Rilis/ES)