JAKARTA, [Gaperta.id] — Sebagai wujud nyata pelaksanaan tugas dan fungsi Bea Cukai, unit-unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah menjalin sinergi dengan instansi pemerintah dan mitra kerja strategis. Sepanjang Oktober 2025, sejumlah kegiatan kolaboratif telah terselenggara untuk menjaga keamanan, kelancaran arus barang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menyampaikan bahwa kerja sama lintas lembaga menjadi fondasi penting bagi terciptanya sistem pelayanan dan pengawasan yang efektif. “Sinergi ini menjadi kunci agar Bea Cukai dapat menjalankan peran strategisnya secara optimal, baik revenue collector, community protector, trade facilitator, maupun industrial assistance,” ujarnya.
Di Surabaya, pada Kamis (16/10), seluruh pegawai Bea Cukai Tanjung Perak menerima pembekalan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan Training Retraining. Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. Munawar Kholil dan Jeffri Mariano Cahyadi ini bertujuan memperkuat pemahaman pegawai terhadap ancaman narkotika dan peran Bea Cukai sebagai community protector dalam mencegah masuknya narkoba dari luar negeri. Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai New Psychoactive Substances (NPS), bentuk kasus narkoba terbaru, serta modus operandi jaringan peredaran gelap narkoba.
Sementara itu di Badung, pada Senin (20/10), Bea Cukai Ngurah Rai menerima kunjungan silaturahmi dari jajaran PT Integrasi Aviasi Solusi (Injourney Aviation Services) Regional 3. Kunjungan yang dipimpin oleh Executive Station Head Regional 3, I.K. Deddy Hariyanto, berlangsung di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai. Pertemuan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan pejabat baru sekaligus mempererat koordinasi antara kedua pihak dalam mendukung kelancaran pelayanan dan pengawasan di area Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kemudian, pada Selasa (21/10), Bea Cukai Tanjung Priok menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan dan Penanganan Barang Impor/Ekspor yang Terdeteksi Paparan Radioaktif Berdasarkan Bacaan Radiasi Portal Monitor (RPM). Kegiatan ini diikuti oleh BAPETEN, BRIN, LNSW, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pelindo, serta para pengusaha TPS lini 1. Forum ini menjadi wadah bagi seluruh pihak untuk membangun kesepahaman dan kesiapsiagaan dalam menangani potensi paparan radioaktif pada barang impor maupun ekspor, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan nasional dan kelancaran perdagangan internasional.
Terakhir, pada Senin (27/10), di Aula Malikusaleh, Lhokseumawe, Bea Cukai Lhokseumawe menerima kunjungan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe, Kolonel Marinir Bondan Wahyu Adi, M.Tr.Opsla. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan koordinasi pengawasan laut dan penegakan hukum di wilayah perairan Aceh.
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, turut menyampaikan bahwa kerja sama tersebut akan menjadi langkah nyata dalam memastikan pengawasan laut berjalan efektif dan mendukung pelayanan kepabeanan.
Melalui rangkaian kegiatan yang terselenggara di berbagai daerah, Bea Cukai menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk membangun kolaborasi lintas sektor. Budi Prasetiyo menambahkan bahwa Bea Cukai percaya keberhasilan pengawasan dan fasilitasi perdagangan tidak dapat dicapai secara tunggal. “Kolaborasi yang erat dengan para pemangku kepentingan adalah fondasi bagi terciptanya sistem kepabeanan yang tangguh, transparan, dan kompetitif di tingkat global,” tutupnya.














