Sungai Penuh, [Gaperta.id] — Warga Desa Koto Keras, Kecamatan Pesisir Bukit, mulai bersuara lantang. Pasalnya, pembangunan gedung serbaguna di desa mereka yang diperkirakan menelan dana hingga Rp1,5 miliar dinilai tidak sebanding dengan hasil bangunannya.
“Kalau dibandingkan dengan gedung serbaguna di Desa Koto Tengah, jelas beda jauh. Padahal dana pembangunan di sana katanya malah lebih kecil,” ujar salah satu warga.
Bangunan gedung serbaguna di Koto Keras disebut-sebut lebih mirip rumah kura-kura tegak tapi tak megah, dan sama sekali tidak menggambarkan nilai anggaran yang fantastis. Warga pun curiga, ada yang tidak beres dalam proses pengerjaannya.
“Warga sekarang sudah cerdas, tak bisa lagi dibodohi. Kalau kualitas bangunan seadanya, jangan-jangan belum setahun berdiri sudah retak-retak atau bahkan roboh,” tambah warga lainnya.
Kades setempat, yang belum memberikan penjelasan detail soal besaran anggaran dan spesifikasi pembangunan yang sebenarnya. Namun warga berharap, pihak terkait segera turun tangan untuk mengevaluasi proyek tersebut.
Karena bagi masyarakat hari ini, pembangunan bukan soal asal jadi—tapi soal kejujuran dan transparansi.
Kalah Megah dari Koto Tengah, Gedung Miliaran di Koto Keras Dipertanyakan
