DUMAI, [Gaperta.id] – Kampanye pertama tatap muka Caleg Jek Hermanto nomor urut 7 dari Partai Nasdem Dumai Dapil 2 Dumai Timur dan Medang Kampai berlangsung sukses, Sabtu (13/1/2024) sore.
Kampanye yang berlangsung di halaman rumah kediaman Caleg Jek Hermanto Jl. Tanjung Sari Gg. Kenanga No.03 RT. 06 Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur, dihadiri Ketua DPD Nasdem Dumai H Paisal, SKM., MARS., Caleg DPRD Riau Dapil Riau 5 Sarifah, SH., nomor urut 3 dan Caleg DPR RI Dapil Riau 1 nomor urut 1 Rita Zahara, SH., beberapa ustadz dan dihadiri ±150 warga.
Dalam kampanyenya, H Paisal, yang juga Walikota Dumai ini, terlebih dahulu sampaikan profil partai Nasdem dan apa saja pembangunan yang telah diperbuatnya sejak ia memimpin Kota Dumai. “Partai Nasdem adalah partai tanpa mahar. Tidak ada pungutan bagi para calon. Kami ingin mendapat caleg yang benar-benar kompeten,” ujar Paisal.
Paisal juga saksikan pengalamannya saat ia maju Pilkada 2020 lalu, bahwa ia tidak diminta biaya oleh partai Nasdem sebagai partai pengusungnya. Malahan partai yang mensupport kebutuhan nya selama kampanye.
“Lewat Khidmat Kesehatan sekarang masyarakat bisa berobat ke RS rujukan di Pekanbaru karena Pemko telah menyediakan Oplet SIPAI 3 unit setiap minggu tiga kali,” kata Paisal. Saat ini, Pemko Dumai anggarkan APBD 2024 Rp 50 M untuk sambungan baru bagi rumah tangga yang ingin masuk PDAM. “Bagi masyarakat yang ingin langganan PDAM bisa masuk sambungan baru gratis karena disubsidi APBD tersebut,” kata Paisal.
Lewat panggung, Paisal mengajak para pemilih yang hadir untuk mendukung dan mencoblos kertas suara untuk Caleg DPRD Dumai Jek Hermanto, Caleg DPRD Riau Sarifah dan Caleg DPR RI Rita Zahara pada 14 Februari 2024 nanti.
“Kalau mereka (para caleg) ini terpilih maka saya sebagai Walikota Dumai akan terbantu dalam program pembangunan. Jika saudara sekalian ridho, kami butuh 7 kursi untuk anggota DPRD Dumai periode 2024-2029 nantinya. Dukungan saudara sangat berarti bagi Nasdem,” pungkas Paisal disambut tepuk tangan warga.
Adapun Caleg Sarifah dan Rita Zahara selain berkampanye dialogis juga peragakan bagaimana cara mencoblos kertas suara pada pemilu nanti.
“Kertas suara pada pemilu caleg nanti ada 5 warna. Hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota Dumai, Biru DPRD Provinsi, Kuning DPR RI, Merah DPD dan Abu-abu untuk Paslon Presiden RI,” kata Sarifah dan Rita Zahara bergantian.
Baik Paisal maupun Sarifah dan Rita Zahara, ketiga tokoh ini dalam kesempatan berorasi berhasil mendapat dukungan dari warga yang hadir, berkat paparan track record dan kemampuan mereka dalam memperkenalkan diri.
Akan halnya Jek Hermanto tak butuh waktu berlama-lama kampanye dari atas panggung, dikarenakan masyarakat yang hadir boleh dikata merupakan konstituen nya.
“Sesuai Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2019, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka anggota DPRD Kabupaten Kota tidak ada visi misi. Kami hanya pembuat Perda dan penyambung lidah rakyat. Yang punya visi misi adalah Kepala Daerah atau Bupati/Walikota,” orasi Jek Hermanto.
Diakhir kampanye nya, ia mengajak masyarakat agar tidak mau menerima “serangan fajar” dari para Caleg. Sebab jika masyarakat mau menerima uang dari para caleg maka bisa dipastikan saat si caleg terpilih maka ia tidak akan amanah. “Karena suara kalian telah dibeli,” ucap Jek Hermanto.
Dalam kampanyenya, Jek Hermanto ada satu ilustrasi yang ditekankan nya. “Jika ada isu lapangan tentang perbandingan dalam memilih para caleg, siapakah yang dipilih, apakah Caleg non Islam tapi berperilaku jujur atau Caleg Islam namun tidak jujur.? Pernyataan ini salah..!! Seharusnya yang diperbandingkan adalah sama-sama orang jujur bukan perbedaan agama. Intinya, yang akan kita pilih adalah orang yang berperilaku jujur. Bukan karena agama,” terang Jek Hermanto.
Jek Hermanto akui, bahwa ia bukanlah caleg terbaik tapi jika terpilih ia siap berikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Jika bapak ibu punya pilihan lain lain apalagi karena faktor uang saya persilahkan,” pungkas Jek Hermanto dengan rendah hati.
Usai kampanye, para caleg kemudian bagikan souvernir dengan nilai nominal terbatas sesuai aturan KPU dan telah dilaporkan ke Bawaslu Dumai sebelum nya.
Kepada Jurnalis Jek Hermanto katakan, bahwa sebelumnya ia telah beberapa kali mengadakan kampanye door to door atau rumah ke rumah. Baru kali ini ia mengadakan kampanye terbuka tatap muka. “Sudah ada 10 kali saya kampanye rumah ke rumah,” tandas pria berdarah Melayu ini.
Pantauan Jurnalis di lapangan, sedari jam mulai kampanye hingga selesai, tampak petugas Kepolisian, Panwascam dan Panwas Kelurahan (PKl) hadir mengawasi jalannya kampanye.
(ES)