DUMAI, [Gaperta.id] – Nasib naas menimpa 3 warga Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, ketika kapal yang mereka pergunakan mengalami kebocoran, di sekitar perairan Kabupaten Bengkalis.
Adalah warga Tanjung Balai Asahan; Syahrum (Lk/50 Th), Rhalel (Lk/56 Th) dan Juanda (Lk/38 Th), baru saja membeli 1 unit speedboat di Tembilahan Provinsi Riau.
Usai transaksi, unit speedboat pun langsung mereka kendarai dari Tembilahan lewat jalur laut. Dalam perjalanan pulang ke Tanjung Balai Asahan, sekitar perairan Desa Tenggayun Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, nasib apes pun menimpa mereka bertiga. Speedboat yang baru mereka beli mengalami kebocoran dan akhirnya terbalik, Sabtu (27/1) pukul ±01.00 WIB dinihari. Mereka bertiga pun segera berenang ke pesisir pantai hutan bakau, menembus kegelapan subuh.
Speedboat pun dibiarkan tenggelam ditelan laut bergelombang, dengan ketinggian 1-1,5 Mtr.
Mendapat informasi, Tim Basarnas Dumai segera melakukan aksi cepat tanggap dengan sandi operasi “Ops SAR H1”. Tim yang dipimpin Ka Basarnas Dumai Kapten Leni Tadika segera turun langsung sambil kerahkan 3 orang Rescuer Unit Siaga Dumai dan 3 orang ABK KN 218.
Pukul 07.20 WIB G Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban pada titik koordinat 01°40’298″N 101°43’152″ dalam keadaan selamat untuk kemudian selanjutnya dibawa ke pelabuhan pokala Dumai. Turut serta dalam operasi tersebut Lanal Dumai, Polsek KSKP, Polairud Dumai serta team dokter KKP untuk pengecekan kondisi korban.
Saat Tim Gabungan tiba di TKP, kondisi arah angin bertiup dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan 10-30 Km/Jam dan cuaca berawan. Agak sulit memang bagi petugas untuk menyelamatkan ketiga ABK tersebut untuk di
Adapun tindakan petugas dalam misi penyelamatan ketiga korban menggunakan alat utama dan PALSAR (Phased Array L-band Synthetic Aperture Radar) 1 unit Rib 01 Dumai, Alnav dan Alkom 1 set serta 1 set Pal Medis.
Kapten Leni Tadika saat dikonfirmasi Jurnalis, Minggu (28/1) siang, mengatakan, bahwa karena kondisi korban tidak mengalami luka serius akhirnya hari itu juga diberangkatkan pulang ke Tanjung Balai Asahan menggunakan kendaraan umum lewat jalur darat.
Akan halnya speedboat yang tenggelam tersebut, diterangkan perempuan berkacamata itu, karena speedboat sudah tenggelam di bawah permukaan laut, terpaksa dibiarkan saja di TKP. Belum ada petunjuk tindakan selanjutnya dari Ka Kansar Pekanbaru.
Namun sayang, dalam operasi penyelamatan tersebut tampaknya Basarnas Dumai dan Tim yang terjun ke TKP tidak ada melakukan koordinasi dengan Bhabhinkamtibmas setempat, dalam hal ini Bhabhinkamtibmas Tenggayun, yaitu Aiptu Budi Dharma, Z.A., dan Babinsa setempat.
(ES)