Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaRegional

Kayu Manis Kerinci Tembus Pasar Internasional, Bukti Nyata Kesejahteraan Petani

Avatar photo
243
×

Kayu Manis Kerinci Tembus Pasar Internasional, Bukti Nyata Kesejahteraan Petani

Sebarkan artikel ini

Kerinci, [Gaperta.id] – Roma harum kayu manis khas Kerinci kembali menorehkan sejarah. Untuk pertama kalinya, produk unggulan daerah ini resmi menembus pasar internasional. Agro Santara Indonesia, sociopreneur binaan PT Pertamina (Persero), berhasil mengekspor 10,4 ton kayu manis premium ke Turki dengan nilai transaksi mencapai USD 53.040 atau setara Rp883,9 juta (kurs Rp16.665/USD).

Ekspor perdana ini menjadi tonggak penting bagi dua pendiri Agro Santara, Rizqi dan Hafiz, yang sejak awal bermimpi mengenalkan kayu manis Kerinci ke pasar global. Berbekal pengalaman studi lingkungan dan keberlanjutan di Amerika Serikat, keduanya berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sehati beranggotakan 20 petani lokal. Mereka mengembangkan praktik budidaya berkelanjutan mulai dari pembibitan, penanaman ulang, hingga inovasi penyimpanan karbon untuk menjaga kualitas alam Kerinci.

Tak hanya fokus pada kualitas produksi, Agro Santara juga mengadopsi teknologi blockchain traceability. Setiap produk dapat dilacak jejaknya dari kebun hingga titik ekspor, bahkan dilengkapi QR code pada kemasan untuk menjamin transparansi dan meningkatkan kepercayaan konsumen internasional.

“Bagi kami, ekspor perdana ini bukan sekadar soal angka penjualan. Ini tentang bukti bahwa produk lokal mampu dikenal dunia. Dengan dukungan Pertamina, kami bisa menunjukkan bahwa kayu manis dari desa kecil di Jambi dapat menembus pasar global,” ujar Rizqi, Founder Agro Santara Indonesia, Selasa (30/9).

Pemerintah daerah pun menyambut penuh kebanggaan, seperti disampaikan Bupati Kerinci, Monadi, melalui Kadis Perkebunan dan Peternakan Kerinci, Osra Yandi, dimana keberhasilan ekspor perdana kayu manis premium asal Kerinci ini adalah bukti nyata bahwa produk-produk unggulan daerah kita mampu bersaing dan mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Saya merasa sangat bangga melihat anak-anak muda seperti Rizqi dan Hafiz yang berani bermimpi besar, lalu mewujudkannya dengan kerja keras, inovasi, dan keberanian.

Jangan Lewatkan :  Festival Vokal Group Antar Gereja Lokal se-Kota Dumai 2025 Sukses, GBI New Life Sikumana Angkat Trophy

Kayu manis Kerinci bukan sekadar komoditas, melainkan identitas daerah yang lahir dari tanah subur dan tangan-tangan petani kita. Ketika produk ini berhasil menembus pasar global, itu artinya jerih payah para petani kita juga turut harum di mancanegara. Pemerintah Kabupaten Kerinci akan selalu berada di garda terdepan untuk memberikan dukungan, baik dari sisi kebijakan, pendampingan, maupun program pemberdayaan, agar petani semakin sejahtera.

“Saya berharap ekspor perdana ini menjadi pintu gerbang bagi lahirnya ekspor-ekspor berikutnya, bukan hanya kayu manis, tapi juga produk unggulan lain dari Kerinci. Dengan sinergi pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis seperti Pertamina, saya optimistis Kerinci dapat menjadi salah satu pusat komoditas unggulan Indonesia yang diperhitungkan dunia.” tegasnya.

Momentum ekspor kayu manis perdana ini adalah kebanggaan besar bagi Kabupaten Kerinci. Agro Santara Indonesia telah membuktikan bahwa anak muda kita memiliki kapasitas dan visi global untuk mengembangkan produk lokal agar bernilai tambah tinggi. Bagi kami di Dinas Perkebunan dan Peternakan, keberhasilan ini juga menjadi inspirasi untuk terus mendorong lahirnya inovasi di sektor perkebunan

Jangan Lewatkan :  Konsisten Jalankan Program TJSL, Kilang Dumai Raih Penghargaan Platinum dan Gold di TJSL & CSR Award 2025

Kayu manis Kerinci adalah salah satu yang terbaik di dunia, memiliki aroma khas dan kualitas premium. Namun, tanpa manajemen yang baik, standar keberlanjutan, dan pemasaran yang tepat, potensi itu bisa terlewatkan. Apa yang dilakukan Agro Santara bersama kelompok tani adalah contoh ideal, bagaimana petani dilibatkan langsung dalam rantai produksi dengan sistem yang berkelanjutan, bahkan memanfaatkan teknologi blockchain untuk menjaga transparansi dan kepercayaan konsumen internasional.

“Pemerintah daerah akan terus mendukung dengan program-program penguatan kapasitas petani, peningkatan akses pasar, serta memperluas kerja sama agar tidak hanya berhenti pada ekspor perdana ini, melainkan berlanjut menjadi rantai pasok berkelanjutan. Kami ingin para petani Kerinci merasakan manfaat nyata dari setiap kilogram kayu manis yang diekspor ke luar negeri.” tegasnya.

“Ke depan, kami berharap kayu manis Kerinci tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi bisa masuk dalam program hilirisasi sehingga nilai tambahnya semakin besar. Dengan adanya pengolahan lebih lanjut di daerah, petani akan memperoleh manfaat yang lebih optimal dan ekonomi lokal akan semakin berkembang,” jelasnya.

Ia menambahkan, peran Pertamina melalui program CSR sangat diharapkan untuk memperkuat langkah tersebut. “Kerinci memiliki bahan baku kayu manis yang berkualitas tinggi dan sudah terbukti dibutuhkan pasar internasional. Karena itu, kami berharap Pertamina melalui program CSR-nya dapat membantu mendirikan pabrik pengolahan kayu manis di Kabupaten Kerinci. Dengan begitu, bukan hanya ekspor mentah yang kita dorong, tetapi juga produk turunan bernilai tambah tinggi yang bisa memperluas pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Osra Yandi.

Jangan Lewatkan :  Sorak Gembira Warga Saibeduk Menyambut Calon Walikota dan Wakil Walikota Batam 2024, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra (ASLI)

Keberhasilan ini sekaligus mempertegas komitmen Bupati Monadi dalam mensejahterakan petani. Sebelumnya, kopi Kerinci juga telah sukses merambah pasar mancanegara, kini giliran kayu manis mengikuti jejak yang sama.

Agro Santara lahir berkat dukungan Pertamina melalui program PFmuda, bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pada 2025, Agro Santara terpilih sebagai pemenang kategori sociopreneur dan mendapatkan pendanaan untuk meningkatkan fasilitas produksi sesuai standar ekspor.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa program TJSL Pertamina benar-benar melahirkan inovator muda dengan dampak nyata bagi masyarakat,” kata Rudi Ariffianto, VP CSR & SMEPP Management Pertamina.

Sementara itu, Agus Mashud S. Asngari, President Director Pertamina Foundation, menegaskan bahwa PFmuda telah berhasil mencetak wirausaha sosial berdaya saing global. Senada, Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Potensi pasar pun terbuka lebar. Permintaan kayu manis dari Turki diproyeksikan bisa mencapai 250 ton per tahun, menjadikan ekspor perdana ini sebagai pintu awal kerja sama yang lebih besar.

Pertamina menegaskan, peran perusahaan tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dan kini, lewat keberhasilan Agro Santara, kayu manis Kerinci resmi harum di panggung dunia.