DUMAI, [Gaperta.id] — PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit II Dumai (Kilang Dumai) kembali menegaskan komitmennya sebagai pusat inovasi strategis nasional melalui pencapaian membanggakan dalam ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2025. Pencapaian ini sekaligus menjadi refleksi atas keberhasilan Kilang Dumai dalam mengintegrasikan budaya inovasi ke dalam setiap aspek operasional.
Sebanyak 69 pekerja dari Kilang Dumai dan Kilang Sungai Pakning yang tergabung dalam sembilan gugus Continuous Improvement Program (CIP) sukses menyabet berbagai penghargaan bergengsi, termasuk predikat 1st Place The Most Productive CIP’ers — sebuah pengakuan tertinggi atas kontribusi aktif dan berdampak terhadap transformasi mutu di lingkungan Pertamina Group.
Capaian ini menandai posisi Kilang Dumai sebagai unit paling produktif dalam menghasilkan inovasi berkelanjutan yang mendukung efisiensi operasional, penguatan daya saing, dan keberlanjutan energi nasional. Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian menyeluruh terhadap seluruh entitas di bawah Subholding Refining & Petrochemical Pertamina Group.
General Manager PT KPI Kilang Dumai, Iwan Kurniawan, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para inovator. “Kami meyakini bahwa inovasi adalah fondasi utama dalam mencapai keunggulan operasional dan membangun kilang yang tangguh, efisien, dan berkelas dunia. Pencapaian ini adalah pemantik semangat untuk terus mengembangkan solusi inovatif yang berdampak langsung pada ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Ajang APQA 2025 yang mengangkat tema “Sustainable Innovation for Nusantara’s Energy Resilience” digelar di Grha Pertamina, Jakarta pada 22 Mei lalu. Dalam forum tersebut, Kilang Dumai meraih empat predikat Platinum melalui gugus RT-Prove Rocker 4.0, PC-Prove Mixmax, PC-Prove Sega, dan Prove Prolite. Di samping itu, empat gugus lainnya—PC-Prove Tube Must, PC-Prove P2B Dumai, PC-Prove Pro-Guard, dan PC-Prove Retro—menyabet predikat Gold. Gugus FT-Prove Work-Pro juga turut meraih predikat Silver atas inovasi Rotor Handling Device (ROHADI) yang menurunkan Mean Time to Repair (MTTR) motor listrik secara signifikan.
Tak hanya mengedepankan aspek efisiensi dan keandalan, inovasi-inovasi ini turut menciptakan value creation lebih dari Rp671 miliar, serta berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai bagian dari komitmen ESG perusahaan.
Kaswir, Manager Human Capital PT KPI Kilang Dumai, menambahkan bahwa prestasi ini adalah buah kolaborasi dan budaya perbaikan berkelanjutan yang terus dibina. “Kilang Dumai konsisten menumbuhkan ekosistem inovasi yang inklusif, sebagai modal utama dalam menjawab tantangan industri energi yang kian dinamis. Kami percaya inovasi adalah jalan menuju masa depan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
APQA merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Fungsi Quality Management System PT Pertamina (Persero) sebagai bagian dari implementasi empat pilar utama mutu: Quality Management Assessment (QMA), Sistem Manajemen (SM), Knowledge Management (KOMET), dan Continuous Improvement Program (CIP). Tahun ini, lebih dari 180 gugus terbaik dari 1.239 inovator di lingkungan Pertamina Group berkompetisi dalam berbagai kategori, mulai dari Individual Team Improvement (I-Prove) hingga Replication Functional Improvement (RT-Prove).
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, menyatakan bahwa penghargaan ini sekaligus menegaskan arah transformasi Kilang Dumai ke depan. “Kami menjadikan inovasi sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya kerja, dan sebagai pendorong utama dalam membangun sistem operasi kilang yang unggul dan berkelanjutan,” tuturnya.
Selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), Kilang Dumai terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui pendekatan inovatif yang bertanggung jawab, berdampak, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.