DUMAI, [Gaperta.id] — Kios pedagang jualan dipinggir jalan Pangeran Diponegoro atau jalan Pulau Payung Ujung, terpaksa di bongkar pedagang sendiri. Hal ini mereka lakukan karena pemilik lahan kosong yang tepat berada dibelakang kios mereka berencana ingin membangun. Akibatnya para pedagang yang sudah tahunan berjualan disana, risau, pening dan bingung untuk berjualan kemana. Dimana lagi tempat mereka berjualan mencari nafkah untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Selama ini kios yang mereka bangun tepat dipinggir jalan dan diatas saluran drainase tersebut digunakan untuk berjualan makanan kering ringan, seperti; keripik cabe, dodol dan oleh-oleh jajanan UMKM.
Yang membuat mereka terpaksa membongkar sendiri kios nya karena si pemilik lahan kosong tersebut telah meletakkan tanah timbun pas di depan kios, langsung menutupi muka kios.
Erni, pedagang yang sudah 8 tahun berjualan mengatakan, dulunya di pinggiran Jl. Pulau Payung/Diponegoro itu merupakan area kosong dan gelap, tak ada lampu penerang jalan.
“Dulu di pinggiran jalan ini sepi karena tanahnya kosong dan gelap. Yang ada hanya pepohonan menjulang tinggi dan rimbun. Jadi dibuatlah kios panggung untuk kami berjualan mencari nafkah. Sudah 8 tahun saya jualan disini karena tanah pinggiran jalan ini kosong dan lebar. Jadi kami buatlah kios kecil di pinggir jalan untuk jualan kerupuk. Sekarang dah ramai dan tak gelap lagi, enak lah berjualan disini. Saat sekarang sudah lumayan ramai jual beli, kami disuruh membongkar kios, padahal kami sudah ada pelanggan. Sementara, pemerintah setempat tidak peduli ke kami. Kemana lah kami mau jualan?,” ujar Erni.
Pak Budi yang juga salah satu pedagang terdampak mengungkapkan ke Jurnalis bahwa keluhan mereka pedagang ke pihak kelurahan tidak membuahkan hasil.
“Pokoknya kami disuruh bongkar oleh pihak kelurahan. Kata pegawai kelurahan, orang yang punya tanah sudah mendesak. Pedagang sudah diberi tenggang waktu setahun. Namun kek mana solusinya gak ada, dibiarkan gitu aja. Tak ada pembelaan dari kelurahan, bahwa kami pedagang UMKM juga merupakan salah satu ikon Kota Dumai. Terus terang kami kecewa. Kami bingung.!,” ungkap pak Budi dengan nada kecewa.














