BeritaNasional

Normalisasi Asal Jadi Itu Di Sungai Kersik Tuo Kerinci

Avatar photo
2297
×

Normalisasi Asal Jadi Itu Di Sungai Kersik Tuo Kerinci

Sebarkan artikel ini

KERINCIGapertra.id
Pekerjaan Normalisasi Sungai di Desa Kesik Tuo Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci yang dikerjakan oleh Cv. Tripass Kontrindo tidak sinkron dengan anggaran.

Normalisasi ini berasal dari bidang Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi bidang Sumber Daya Air (SDA) dengan nilai pagu Rp. 600.000.000 juta tahun Anggaran 2023.

Jika diamati, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan unsur spesifikasi. Hal ini dapat dibuktikan pada bentuk atau hasil kerja yang belum maksimal.

Berdasarkan hasil survei, terdapat perbandingan antara rincian volume dan fisik yang sudah dikerjakan. Perbedaan tersebut merupakan adanya hal yang tidak sinkron, artinya nilai anggaran tidak sesuai dengan pekerjaan itu sendiri.

Jangan Lewatkan :  Sigap dan Peduli: Kapolsek, Camat, dan TNI Bantu Warga Menyuke Terjebak Banjir Dengan Alat Sederhana

Dalam perhitungan, berdasarkan pagu anggaran senilai Rp. 600.000.000 juta termasuk pajak akan bisa membuat pekerjaan mencapai maksimal. Kajian ini tentunya sudah dilakukan penelitian terlebih dahulu. Namun pada hasil pekerjaan tidak seimbang dengan nilai pagu itu sendiri.

Hal ini tentunya adanya dugaan faktor kesengajaan untuk mencapai keuntungan yang fantastis dari pihak perusahaan. Pada akhirnya akan mengorbankan Normalisasi itu sendiri.

Jangan Lewatkan :  Terduga Pelaku Penganiayaan Bebas Melenggang, Walau Sudah Dilaporkan Ke Polres Kubu Raya

Salah satu masyarakat menyebutkan, pekerjaan tersebut belum diketahui jumlah pagu anggaran. Adapun pekerjaan tersebut belum mencapai hasil yang memadai atau pemanfaatan yang baik untuk aliran sungai. Ungkapnya 26/9/2023

“Sungai memang udah di kerok, apresiasi sih ia, tapi dinding sungainya tidak merata dan kedalamannya masih kategori dangkal, alat berat kami lihat setau saya hanya satu, tapi gak tau juga pernah lebih. Kalo kita kaji, jika hujan lebat, aliran di Sungai ini bisa diprediksi tidak berfungsi secara maksimum. Inikan bisa di pandang, kan kita paham, mana yang bagus dan mana yang tidak bagus. Kalo bisa pengawasnya atau yang membidangi di SDA datang aja kesini, biar ada tindak lanjutnya. Harapan kami ya hal ini perlu di kerjakan kembali, apresiasi sih ia, kita berharap pembangunan ya harus banyak datang ke kerinci, mudah mudahan ini bisa jadi acuan kedepannya yang penting jangan asal ngerjain. Contohnya normalisasi ini yang tergolong parah”. H w.