DUMAI, [Gaperta.id] — Hati Ketua Himpunan Ikatan Keluarga Masyarakat Aceh (Hikmah) Kota Dumai Badaruzzaman Yoesha berbunga-bunga tatkala menerima bantuan pakaian bebas layak pakai dan makanan kering dari Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Keluarga Tionghoa Bengkalis – Dumai (IPKTB – Dumai) Kompol (Purn) Dedi Susanto, S.H., Jumat (12/12/2025).
Seremoni penyerahan bantuan sebanyak 1 unit Colt Diesel itu berlangsung singkat. Dikatakan Ketua Dedi Susanto, bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian keluarga besar masyarakat Tionghoa Bengkalis – Dumai terhadap warga Aceh yang tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor sejak akhir November 2025 lalu.
“Kami berharap bantuan ini bisa berguna bagi masyarakat Aceh yang saat ini dilanda duka. Tolong sampaikan salam persaudaraan dari kami IPKTB – Dumai kepada masyarakat Aceh disana. Doa kami menyertai saudara sekalian,” ucap Dedi Susanto kepada Ketua Badaruzzaman Yoesha saat penyerahan bantuan di Sekretariat IPKTB – Dumai Jl. Jeruk Ujung.
Terharu dengan pernyataan itu, Ketua Badaruzzaman Yoesha pun mengucapkan terimakasih nya atas kepedulian masyarakat Tionghoa Bengkalis Dumai itu.
“Saya atas nama Hikmah Kota Dumai mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan kebaikan IPKTB – Dumai yang telah menunjukkan kepeduliannya. Saya pastikan bantuan ini akan sampai ke masyarakat Aceh disana. Sekali lagi saya atas nama masyarakat Aceh ucapkan terimakasih. Semoga keluarga besar masyarakat Tionghoa Bengkalis Dumai semakin sejahtera dan makmur,” ungkap Badaruzzaman Yoesha sambil bersalaman tangan dengan Dedi Susanto.
Turut hadir menyaksikan serah terima bantuan tersebut Ketua Wanita IPKTB – Dumai Ferwinda Wisono dan Sekretaris IPKTB – Dumai Heryyanto dan Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan – Lembaga Kerukunan Keluarga Masyarakat Dumai (FPK – LKKMD) Zainal Arif.
Banjir bandang dan tanah longsor di Aceh terjadi pada akhir November 2025, tepatnya antara tanggal 22-27 November 2025, akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Bencana ini berdampak pada 16 kabupaten/kota di Aceh dan menyebabkan ribuan orang mengungsi serta kerusakan pada infrastruktur dan bangunan. Pemerintah Provinsi Aceh telah menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat proses evakuasi dan bantuan.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh pada akhir November 2025 telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan parah. Berikut adalah informasi terbaru tersebut:
Korban Jiwa dan Pengungsi:
– Jumlah korban meninggal dunia di Aceh tercatat 366 orang, dengan 97 orang masih hilang.
– Jumlah pengungsi mencapai 904.100 jiwa.
Kerusakan:
– 138.500 rumah rusak berat
– 258 fasilitas pendidikan rusak
– 312 jembatan rusak
– 126 fasilitas kesehatan rusak
– 585 fasilitas umum rusak
– 205 gedung/kantor rusak
– 201 rumah ibadah rusak
Upaya Penanganan:
– Pemerintah pusat dan daerah serta lembaga kemanusiaan masih bekerja untuk mempercepat evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan wilayah terdampak.
– Pemerintah Provinsi Aceh telah menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat proses evakuasi dan bantuan.
Sumber informasi tersebut berasal dari data BNPB per 7 Desember 2025. Jumlah korban dan kerusakan dapat terus bertambah seiring proses pencarian dan pendataan di lapangan.














