BeritaHukum

Pembangunan Gedung Puskesmas Salatiga Menghabiskan Anggaran Miliaran Rupiah Dari APBD, Ada Permainan Spesifikasi Dalam Pekerjaan

Avatar photo
407
×

Pembangunan Gedung Puskesmas Salatiga Menghabiskan Anggaran Miliaran Rupiah Dari APBD, Ada Permainan Spesifikasi Dalam Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

Sambas, [Gaperta.id] – Pembangunan gedung puskesmas salatiga kecamatan kecamatan salatiga Kecamatan Sambas Kalbar terkesan sarat dengan permainan teknis dalam pembangunannya.

Hal ini dapat kita lihat diri beberapa sudut pandang saat tim investigasi turun kelapangan di lokasi kegiatan pembangunan tampak coran beton yang berdiri seperti kropos dan retak hal ini menandakan bangunan dua lantai yang di bangun diragukan kualitas K, yang dipakai sesuai yang tertuang didalam kontrak kerja.

Mulyadi Ms selaku Sekretaris Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kalimantan Barat mengatakan nilai kontrak yang tertuang sangat fantastis dengan pagu dana 9.018.142.000 dengan no kontrak (NO & TGL) 000.3.3/02/SP/Pemb- PKM SALATIGA/2024/DINKES, TQNGGAL 7 Juni 2024 180 hari masa kerja sumber dana APBD kota Singkawang.

Di dinas kesehatan saat ini sudah bulan 16 Oktober apakah pekerjaan ini selesai tepat watu atau molor waktunya yang dimana kalau kita lihat pekerjaan masih 50%.

Jangan Lewatkan :  Mantan Kades Tanjung Medan, Aset Desa Tidak Dikembalikan, Ada Apa Iya...??

Mulyadi Ms mengatakan, kami juga menyorot dimana kontraktor tidak memperhatikan keselamatan para pekerja.

“Yang dimana pekerja tidak dilengkapi standar keselamatan para pekerja K3, ini sudah melanggar peraturan kementrian sesuai standar keselamatan kerja nasional,* jelas mulyadi.

Lanjut, Mulyadi mengatakan kedua rangka baja dak sepertinya hanya memakai paku biasa yang menancap pada beton mengakibatkan penarik rangka dek dalam jangka panjang diragukan kkekuatan nya kami mencoba berkomunikasi dengan salah seorang pekerja.

“Menanyakan untuk pengecoran tiang beton memakai pasir apa dan kualitas kadar K berapa namun pekerja yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kami hanya mengecor saja pak dan tidak tau kualitas yang seperti bapak ceritakan,” pungkasnya.

Jangan Lewatkan :  Sinergi BUMN, PLN-Pos Indonesia Integrasikan Rantai Pasok Logistik dan Akselerasi Kendaraan Listrik

Lanjut, Mulyadi menanyakan kepada salah seorang pekerja apakah pengecoran lantai gedung dua tingkat tersebut juga hanya mengecor saja juga pak jawab pekerja iya pak sesuai apa yang disuruh sama pemborong kami jelasnya.

Masih Mulyadi mengatakan, saat di mintai keterangan dari awak media di lokasi mengatakan kami juga mencoba berkomunikasi dengan penanggungjawab lapangan namun tidak berada ditempat menurut informasi beberapa pekerja.

“Bahwa mereka tidak tentu waktu datang nya konsultan pengawas juga tidak berada ditempat jadi hal ini sangat berbahaya jika dalam suatu pembangunan gedung tampa adanya pengawasan apalagi ini pembangunan puskesmas dua lantai yang dimana kualitas K, nya harus terjaga,” jelas Mulyadi.

Hal tersebut sudah ada juklaknya dalam pembangunan gedung apalagi ini merupakan gedung puskesmas dua lantai yang dimana bahan baku matrial pasir memakai pasir putih yang bercampur tanah dan tidak bersih sangat rapuh jika dijadikan bahan material coran beton dua lantai.

Jangan Lewatkan :  BNCT Tingkatkan Layanan Logistik Peti Kemas Dengan menambah 2 Unit X RAY di Pelabuhan Belawan

Kadar kekerasan pada beton bermaterial pasir putih tidak jelas kualitas kadar kekerasan memakai K, berapa, yang seharusnya coran pondasi pada bangunan standar harus memakai kadar kekerasan K 250 sehingga tidak mudah mengalami keretakan pada bangunan,

Dan di bangunan lantai dua standarisasi memakai kadar kekerasan K 175 sesuai standar nah ini kita lihat nanti

Yang dimana mereka memakai pasir putih sebagai material bahan baku coran tiang beton dan lantai beton sesuai hasil survei kita dilapangan.

Kalau tidak sesuai spesifikasi dan membahayakan kita minta ini di hentikan pembangunannya.
(Lepinus Lumbantoruan)