NTT, [Gaperta.id] — Fery Tobe, pemuda berusia 22 tahun asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berhasil mencuri perhatian publik setelah dinyatakan lolos dalam ajang pencarian bakat DMD Panggung Rezeki yang digelar oleh MNCTV. Di balik pencapaiannya yang membanggakan ini, tersimpan kisah perjuangan hidup yang penuh tantangan dan keteguhan hati.
Lahir di Kota Kupang pada 12 Februari 2003, Fery adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana yang menggantungkan hidup dari hasil bertani. Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang sangat terbatas. Kondisi ekonomi inilah yang membuat saudara-saudara kandung Fery tidak dapat melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA.
Namun, Fery memiliki tekad yang berbeda. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA pada tahun 2022, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, mengambil jurusan Teologi Kependetaan, dengan cita-cita menjadi seorang pelayan Tuhan.
Sayangnya, impiannya harus tertunda. Pada tahun 2023, kedua orang tua Fery memutuskan untuk berpisah, dan sejak saat itu ibunya harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tekanan ekonomi pun semakin berat, hingga Fery terpaksa mengambil cuti kuliah di semester lima pada tahun 2024 karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.
“Keputusan untuk cuti kuliah sangat berat bagi saya, tetapi saya tidak punya pilihan lain. Karena itu, saya memutuskan untuk bekerja di salah satu toko ritel di Kota Kupang agar bisa mengumpulkan uang dan melanjutkan kuliah di kemudian hari,” ujar Fery saat dihubungi.
Di tengah kesibukannya bekerja, Fery tidak meninggalkan talenta yang sudah lama ia tekuni, yakni di bidang musik dan tarik suara. Dengan semangat yang sama, ia mengikuti audisi DMD Panggung Rezeki di MNCTV dan secara mengejutkan berhasil lolos.
“Puji Tuhan, saya bisa lolos audisi dan tampil di panggung nasional. Saya membawa nama Nusa Tenggara Timur, khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),” ucap Fery dengan penuh rasa syukur.
Melalui keberhasilannya ini, Fery berharap ada perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kota Kupang maupun Pemerintah Provinsi NTT, agar ia dapat melanjutkan kembali studinya yang sempat tertunda karena kendala biaya.
“Saya percaya pendidikan adalah kunci untuk mengubah hidup, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat saya. Saya mohon agar perjuangan ini mendapat perhatian,” tambahnya.
Kisah Fery Tobe menjadi cerminan perjuangan pemuda NTT yang tidak menyerah pada keterbatasan, dan tetap berdiri teguh mengejar impian.
Semangatnya menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia, bahwa dalam keterbatasan sekalipun, harapan dan kerja keras dapat membawa seseorang menuju panggung yang lebih besar.