Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaPeristiwa

Penemuan Mayat Mengambang di Wilayah TPI Kelurahan Bagan Deli

Avatar photo
341
×

Penemuan Mayat Mengambang di Wilayah TPI Kelurahan Bagan Deli

Sebarkan artikel ini

Belawan, [Gaperta.id] – Telah di temukan seorang mayat laki laki yang diketahui bernama Rahman Ramadhan Penjahitan umur 29 Tahun Agama Islam Alamat Lorong proyek Lingkungan 3 Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan saat ditemukan mayat tersebut diketahui berada di wilayah perairan Kelurahan Bagan Deli yang berada di ( TPI ) tempat pelelangan ikan
Rabu, 18 Desember 2024

Korban Rahman Ramadhan Penjaitan diketahui tidak punya pekerjaan dan diduga meninggal karna tenggelam.

Jangan Lewatkan :  PT PETRO NUSA PERKASA DI SOAL AKIBAT KEBIJAKAN BERLAKUKAN SISTEM AUTO SCHEDULE BUAT DISTRIBUSI BBM TERSENDAT

Pada Hari di mana di temukannya mayat Selasa Tanggal 17 Desember 2024 sekitar lebih kurang pukul 06. 00. Wib pihak warga segera melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut kepada Petugas melalui piket Fungsi Polsek Medan Belawan

Begitu mendapat laporan warga ada di temukannya mayat pihak petugas dari Polsek Belawan bersama Polres Pelabuhan Belawan langsung segera menyikapi dan turun kelokasi TKP dimana mayat tersebut waktu saat di temukan warga

Jangan Lewatkan :  Tiang Wifi Indihome Roboh Menutup Badan Jalan, Ketua BPD Sukamulya: Penting Reaksi Cepat

Dalam hal tersebut Kapolsek Medan Belawan AKP Ponijo. SIP. di damping Panit Reskrim Polsek Medan Belawan IPDA Batara Leo Silalahi turun kelokasi dan langsung mengamankan TKP bersama Inafis Polres Pelabuhan Belawan AIPTU.Lili Paly dan segera melakukan Pulbaket diarea seputaran lokasi mayat ditemukan

Jangan Lewatkan :  Totalitas Siswa MTs Dalam Liga Puisi Anak Merah Putih

Dari hasil Indentifikasi dan olah TKP terhadap mayat tersebut tidak ada tanda tanda kekerasan ataupun luka pada tubuh mayat.Lalu selanjutnya Jenajah di Bawak ke RS Bayangkara Medan

Menurut keterangan keluarga korban mintak agar mayat tersebut tidak di Otopsi dan iklas menerimanya sebagai musibah
(Bambang Hermanto)