Sanggau, [Gaperta.id] – Jumat, (5 September 2025), Penginapan Citra Sekayam yang terletak di kawasan strategis Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, diduga kuat menjadi tempat praktik prostitusi online terselubung dengan modus sistem deposit, dan dikendalikan oleh mucikari atau biasa disebut “Agency”. Aktivitas ilegal ini disebut-sebut melibatkan perempuan muda yang menawarkan jasa melalui platform digital dan memandu pelanggan untuk melakukan pembayaran awal sebelum diarahkan ke kamar penginapan.
Modus Deposit Lewat Aplikasi media sosial:
Berdasarkan penelusuran tim investigasi, para pelaku menjaring pelanggan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Michat, serta sejumlah akun media sosial. Dalam praktiknya, para wanita itu meminta calon pelanggan untuk mentransfer sejumlah uang sebagai bentuk “kesepakatan awal” atau jaminan booking.
Setelah transaksi deposit diterima, mereka memberikan lokasi penginapan, waktu pertemuan, hingga nomor kamar. Aktivitas ini berlangsung secara tertutup, namun kian mencolok karena intensitas lalu lintas pengunjung yang tinggi, khususnya di malam hari.
Aktivitas Mencurigakan
Sejumlah warga sekitar mulai merasa resah. Mereka menuturkan bahwa sejak beberapa bulan terakhir, area parkir penginapan selalu ramai, baik oleh mobil pribadi maupun sepeda motor. Tak jarang, penghuni kamar terlihat berganti-ganti dalam waktu singkat.
“Kami curiga karena sering lihat perempuan muda keluar masuk malam-malam. Mobil berganti-ganti, motor juga banyak. Tidak seperti penginapan biasa,” ujar seorang warga berinisial R, yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan penginapan tersebut memiliki bangunan dua lantai, dengan desain minimalis modern dan penerangan terang, termasuk saat malam hari. Beberapa kamar terlihat menyala sepanjang malam.
Dugaan Jaringan Terselubung
Beberapa sumber menyebutkan bahwa praktik ini bukan bersifat individual, melainkan sudah menjadi jaringan yang terorganisir. Ada oknum yang diduga berperan sebagai mucikari digital, mengatur jadwal dan memfasilitasi komunikasi antara pelanggan dan penyedia jasa.
Meski belum ada tindakan hukum terbuka, sejumlah pihak menilai sudah saatnya aparat kepolisian dan Satpol PP bertindak tegas menindaklanjuti dugaan praktik prostitusi ini. Apalagi, kawasan perbatasan dikenal rawan terhadap aktivitas ilegal lintas negara, termasuk perdagangan manusia dan eksploitasi seksual.
Menunggu Respons Pihak Berwenang
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola Penginapan Citra Sekayam belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara itu, Camat Sekayam dan Polsek setempat belum merespons permintaan wawancara dari media.
Warga berharap aparat bergerak cepat untuk menyelidiki dugaan ini agar citra kawasan tidak tercoreng dan anak-anak muda tidak terjerumus ke dalam lingkaran gelap eksploitasi seksual bermodus digital.
Catatan Redaksi:
Praktik prostitusi online semakin sulit dilacak karena memanfaatkan teknologi dan ruang privat. Diperlukan sinergi antara penegak hukum, pemerintah daerah, serta masyarakat untuk mencegah aktivitas ilegal semacam ini di lingkungan kita.