LABURA, [Gaperta.id] – Menanggapi Laporan Amman Munthe tentang dugaan ilegal loging di hutan Hajoran dan hasil pelaksanaan tugas tim Gakkum LHK Sumut, maka Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Ir. Yuliani. M.AP telah melayangkan surat undangan dengan nomor : 000.1.5/3797/DIS LHK-PPHPK/VII/2025, tertanggal 08 Juli 2025 perihal, Undangan Pembahasan Pengaduan Masyarakat.
Adapun para pihak yang di undang adalah Amman Munthe sebagai pelapor, RS. Hasibuan dari NGO ILE sebagai Pendamping, Media AFJNews.Online, LMR RI Komda Labura, Kepala Balai Penegakan Hukum Wilayah Sumatera, Kepala UPT KPH Wilayah III Kisaran dan Kepala UPT KPH Wilayah V Aek Kanopan.
Sesuai Undangan Kadis LHK Sumut tersebut, para undangan diminta hadir di kantor LHK Sumut pada Jumat tanggal 11 Juli 2025 pukul 10.00 Wib.
Rombongan pelapor Amman Munthe bersama RS. Hasibuan (NGO-ILE) dan Hendra Hermansyah (Wakil Pempred AFJNews.Online dan LMR RI Komda Labura) berangkat dari Labura menggunakan mobil sekira pukul 22.00 Wib (10/7/2025) menuju kota Medan.
Ditengah perjalanan, sekira pukul 00.05, tepat nya di jembatan kembar sungai Pulau Raja Kabupaten Asahan, seorang laki laki Orang Tak Kenal (OTK) mengendarai sepeda motor jenis Revo menggunakan helm dan berjaket hitam melempar kaca depan mobil dengan menggunakan batu yang lumayan besar. Setelah melempar kaca mobil, di ujung jembatan pelaku langsung belok kanan untuk balik arah menuju jembatan sebelah. Saat berbelok itu pelaku terjatuh, diduga pelaku OTK adalah Preman Kampung Kampung (PKK) yang masih gugup dalam melaksanakan perintah “TUAN nya.”
Karena merasa kasihan, sempat rombongan mau berhenti untuk menolong, tapi setelah RS. Hasibuan selaku sopir melihat kaca spion dan curiga diduga ada komplotan pelaku di belakang yang menggunakan mobil, rombongan memutuskan untuk terus melaju dan akhirnya berhenti di Mapolsek Pulau Raja – Sungai Piring – Asahan untuk meminta perlindungan dan menceritakan perihal yang barusan dialami oleh rombongan, kepada beberapa orang polisi yang sedang piket.
“Dengan persiapan dan kewaspadaan, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.” Ungkap RS.Hasibuan kepada awak media ini Jumat (11/7/2025).
“Saat macet, di sekitar simpang Gedangan, kembali rombongan mendapat lemparan batu. Kali ini dari sebelah kiri mobil ada satu sepeda motor dengan pelaku nya dua orang berboncengan langsung melempari mobil rombongan dan satu batu masuk dan mengenai bahu kiri RS. Hasibuan karena kaca mobil terbuka sedikit, salah satu pelaku yang memakai baju kaos putih sempat berkata “Mapus Kau.” Ujar RS. Hasibuan.
Lanjutnya. ” Kami mau mencoba berhenti ke Mapolres Asahan, namun melihat ada beberapa kendaraan yang terus mengejar kami, serta banyak nya kendaraan berlawanan arah, sulit untuk menyeberang masuk ke Mapolres, akhirnya memutuskan untuk tancap gas menuju rumah famili di asrama TNI Sibogat.
“Aksi teror dan kejar kejaran, bak film action saja, cuma sayang nya dengan naluri wartawannya cuma sedikit yang sempat “Dividiokan.” Peristiwa ini tidak menyurutkan niat Amman Munthe, malah menambah semangatnya.” Tambah Hendra yang saat kejadian kedua ini sebagai sopir.
Ketika ditanya, apakah ke jadian ini sudah dilaporkan kepada pihak yang berwajib, baik Hendra dan RS. Hasibuan menyampaikan bahwa mereka sedang mempelajarinya dulu sambil melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti bukti tambahan terkait kejadian ini, sekalian juga mempelajari siapa otak pelaku intelektualnya.