BeritaRegional

Pihak Kepolisian, Terkait Saidina Ali Meminta Uang Kepada Hendra Yang Mempunyai Sabung Ayam: Diduga Semua Itu Rekayasa Sehingga Angkasa Jadi Tumbal? Hendra, Untuk Menyelamat R dan S

Avatar photo
214
×

Pihak Kepolisian, Terkait Saidina Ali Meminta Uang Kepada Hendra Yang Mempunyai Sabung Ayam: Diduga Semua Itu Rekayasa Sehingga Angkasa Jadi Tumbal? Hendra, Untuk Menyelamat R dan S

Sebarkan artikel ini

Jambi, [Gaperta.id] – Keluarga Saidina Ali (alias Anang Husin) membantah keterangan yang beredar di media sosial terkait dengan dugaan Hendra memiliki sabung ayam dan Saidina Ali yang disebut-sebut sering meminta uang kepada Hendra. Keluarga korban menyatakan bahwa informasi tersebut adalah rekayasa dan kemungkinan besar ada pihak tertentu yang mengarahkan Hendra untuk memberikan keterangan seperti itu.

“Kami tegaskan, Hendra tidak pernah memiliki sabung ayam, dan tuduhan bahwa Saidina Ali sering meminta uang adalah tidak benar. Ini jelas rekayasa, dan kalau teman-teman media tidak percaya, tanyakan saja kepada masyarakat sekitar mengenai Hendra dan sabung ayam,” ungkap keluarga Saidina Ali saat ditemui wartawan.

Tim investigasi dari Faktanews24indonesia kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut dan bertemu dengan sejumlah warga sekitar tempat tinggal Hendra. Sebagian besar masyarakat, hampir 80%, menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya usaha sabung ayam milik Hendra. “Sepengetahuan saya, Hendra tidak punya sabung ayam. Tapi kalau soal bandar atau pengedar narkoba, mungkin ya. Soalnya saya sering lihat orang-orang pemakai datang ke rumahnya,” ujar masyarakat

Jangan Lewatkan :  PT Pertamina Patra Niaga Diminta Tegas kepada Tukang Tarek Yang Masuk Kelapangan Parkir Mobil Tangki BBM

Tidak berhenti di situ, tim media Faktanews24indonesia juga menggali lebih dalam mengenai keterlibatan Angkasa alias Kocot dalam kasus kematian Saidina Ali. Berdasarkan hasil investigasi, keluarga Saidina Ali menyampaikan bahwa korban memiliki kedekatan dengan pihak kepolisian. Saidina Ali kerap diminta untuk memberikan informasi terkait peredaran narkoba yang menjadi keluhan masyarakat setempat. Sebagai bentuk dukungan, pihak kepolisian bahkan memberikan motor kepada Saidina Ali.

Sebelum kejadian tragis yang merenggut nyawa Saidina Ali pada 30 Oktober 2023, keluarga korban menceritakan bahwa Hendra dan dua rekannya yang berinisial S dan R, yang kini masih berkeliaran, pernah menghadang Saidina Ali pada 28 Oktober 2023. Namun, pada saat itu tidak terjadi insiden yang membahayakan.

Keluarga Saidina Ali juga menambahkan, dua bulan sebelum kejadian, Hendra sempat datang ke rumah Saidina Ali namun hanya berdiri di depan halaman rumah sambil menatap Saidina Ali yang saat itu sedang mengurusi padinya. “Kami juga ingat, sekitar tujuh bulan sebelum kejadian, Saidina Ali sempat diancam akan dibunuh. Itu terkait penggerebekan yang dilakukan polisi terhadap Hendra yang diduga bandar narkoba, meski Hendra berhasil lolos,” Dan berasil menangkap anggota hendra.ungkap masyarakat melalui keluarga korban Saidina Ali.

Jangan Lewatkan :  Mendekati Akhir Presiden Jokowi Sapu Bersih Road Show Ke Sulteng dan Gorontalo

Pada malam sebelum kematian Saidina Ali, sekitar pukul 11 malam, Saidina Ali bersama rekannya Nizar pergi menghadiri hajatan di rumah Babay, yang terletak di Desa Padang Bulan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Saat dalam perjalanan pulang, motor yang mereka tumpangi tiba-tiba ditendang oleh orang Hendra dan rekan rekannya. Saidina Ali dan Nizar pun terjatuh. Hendra kemudian membacok Saidina Ali berkali-kali hingga tewas, sementara Nizar ditahan oleh Samin dan Riki. Hendra dan rekannya mengancam Nizar agar tidak menyebutkan nama mereka jika tidak ingin dibunuh.Ungkap Nizar yang tidak bisa berbahasa Indonesia Saat di temui wartawan dirumahnya.

Setelah kejadian, Nizar yang ketakutan dan cemas meminta pertolongan kepada seorang warga bernama Abadi. Abadi yang kebetulan melintas di jalan tersebut. Kemudian Abadi putar kembali arah ke tempat hajatan untuk menginformasikan kejadian tersebut kepada warga yang berada di tempat hajatan. Sebelom sesampai di tempat hajatan Abadi bertemu Angkasa alias Kocot dan Mul, yang baru saja pulang dari tempat hajatan sekitar 100 meter kurang lebih dari tempat hajatan. Lalu Abadi mengatakan kepada Angkasa dan Mul kalau Saidina Ali di bacok di dekat kebun karet. Lalu Angkasa dan Mul bergerak menuju lokasi pembacokan dan menyaksikan kondisi Saidina Ali yang sudah meninggal dunia.Ungkap Abadi saat ditemui wartawan.

Jangan Lewatkan :  Titin dan Memet Diringkus Dalam Kasus Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu di Desa Pangkal Lunang - Leidong

Menurut keterangan Babay, pemilik hajatan, dan sejumlah masyarakat yang hadir di hajatan tersebut, Angkasa alias Kocot diketahui berada di tempat hajatan dari waktu magrib hingga sekitar pukul 12 malam, saat itu ia pulang bersama Mul. “Angkasa alias Kocot ada di hajatan itu, dari mulai sholat magrib sampai pulang bareng Mul sekitar pukul 12 malam,” kata Babay dan masyarakat yang menghadiri acara tersebut saat di temui wartawan.

Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait keterangan yang beredar serta keterlibatan para tersangka dalam pembunuhan Saidina Ali.