Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaHukumTNI/POLRI

Polres Batang Hari Ungkap 40 Kasus dalam Operasi Pekat II SIGINJAI 2025

Avatar photo
144
×

Polres Batang Hari Ungkap 40 Kasus dalam Operasi Pekat II SIGINJAI 2025

Sebarkan artikel ini

Batanghari, [Gaperta.id] – Komitmen Tegas Berantas Premanisme dan Pungli Kinerja luar biasa kembali ditunjukkan jajaran Polres Batanghari

Pada konferensi pers yang digelar di Gedung Balai Laluan Bhayangkara, Rabu (21/5),sekira pukul 17.00.wib sore, Kapolres Batang Hari “AKBP Handoyo Yudhi Santosa, S.I.K., M.I.K,” memaparkan hasil gemilang dari pelaksanaan Operasi Pekat II SIGINJAI 2025, yang berlangsung sejak 1 Mei hingga 20 Mei 2025.

Pres Reals Ungkap kasus pada operasi Pekat Siginjai Didampingi oleh Kabag OPS ,”AKP Sudiharsono,” S.H. dan Kasat Reskrim,” AKP M. Fachri Rizky, S.Tr.K., S.I.K., M.H,” Kapolres menyampaikan bahwa selama operasi berlangsung, sebanyak 40 kasus berhasil diungkap dengan 78 orang tersangka diamankan.

Jangan Lewatkan :  Pembentukan Pengurus Koperasi Merah Putih di Desa Bungkang Sekayam

Kemudian Empat orang kami lanjutkan ke proses penyidikan karena terlibat dalam tindak pidana, termasuk kasus perampasan.

Dua orang diselesaikan melalui Restorative Justice dalam kasus penganiayaan dan pengrusakan, sementara 72 pelaku pungli kami lakukan pembinaan dan pengawasan khusus,” jelas Kapolres.

Barang bukti yang berhasil diamankan mencakup tas curian, uang hasil pungli, botol minuman, senjata tajam jenis samurai, hingga dua unit sepeda motor hasil pencurian. Dalam kesempatan tersebut, barang bukti turut diperlihatkan kepada awak media sebagai bukti nyata komitmen pemberantasan penyakit masyarakat.

Jangan Lewatkan :  Kemajuan Landak Dirasakan, Kepemimpinan Karolin Menuai Apresiasi

Kapolres menegaskan, meskipun Operasi Pekat II telah selesai, Polres Batang Hari langsung melanjutkan kegiatan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) mulai 21 Mei hingga 31 Mei 2025. Fokus utamanya adalah pemberantasan premanisme dan gangguan kamtibmas lainnya.

Jangan Lewatkan :  Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching Melakukan Pendampingan Deportasi Pada 143 Warga Negara Indonesia Melalui ICQS TEBEDU-PLBN Entikong

Premanisme menjadi perhatian nasional. Di wilayah Batang Hari memang belum ada indikasi premanisme yang terstruktur dalam bentuk kelompok atau ormas, namun kita tetap antisipasi. Rata-rata pelaku merupakan pengangguran, dengan motif ekonomi sebagai pemicu utama,” tutur Kapolres.

Kapolres AKBP Handoyo Yudhi Santosa,” menutup pemaparannya dengan mengajak masyarakat dan media untuk terus bersinergi mendukung tugas-tugas kepolisian dalam menciptakan Batanghari yang aman, tertib, dan bebas dari premanisme serta tindak kriminal.”pungkasnya.