SUMBAR, [Gaperta.id] — Jembatan Pisau Hilang yang berada di Jalan Lintas Nasional Wilayah II Provinsi Sumatra Barat, tepatnya di Nagari Lolo Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, masuk tahap penggantian struktur total atau renovasi menyeluruh.
Nantinya jembatan akan terbagi 2 lajur. Saat ini 1 lajur telah bisa dilewati, walaupun belum seratus persen selesai.
Penggantian struktur jembatan selama 240 hari kalender kerja yang dikerjakan oleh perusahaan pemenang tender asal Kota Padang dengan dua konsultan supervisi juga asal Padang adalah sangat penting, mengingat jalan nasional tersebut merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.
Disampaikan pengawas pekerjaan, Redi Ismet, bahwa pihaknya dalam bekerja juga memastikan aspek keamanan dan kelancaran lalulintas kendaraan bisa berjalan tanpa hambatan.
“Sebagai jalan nasional, tentunya kepadatan lalulintas kendaraan cukup tinggi. Pengaturan arus lalulintas kendaraan sangat dibutuhkan, agar pekerjaan pembongkaran, pemasangan mal kerja, pengecoran hingga tahap penyelesaian bisa berjalan sesuai rencana. Untuk memastikan hal itu, selain kami berkoordinasi dengan pemuda setempat, perusahaan juga berkoordinasi dengan Polsek Pantai Cermin lewat giat patroli dan ormas Pemuda Pancasila setempat dalam pendampingan pemuda setempat yang diberdayakan,” ungkap Redi Ismet didampingi Kapolsek dan Komandan Regu PP, ditengah-tengah kesibukannya di lapangan.
“Sesuai tupoksi, kami sifatnya adalah patroli rutin untuk memastikan pengamanan dan pengaturan arus lalulintas kendaraan berjalan lancar. Saya ucapkan terimakasih kepada pemuda setempat dan PP Pantai Cermin yang juga berpartisipasi dalam giat pengamanan,” ungkap Kapolsek, diaminkan Danru PP.
Kamis (18/9/2025) sore, tampak para pemuda setempat dengan semangat melakukan pengaturan arus lalulintas secara buka tutup didampingi PP dengan dipandu oleh personil Polsek.
Pantauan Jurnalis, pengaturan arus lalulintas kendaraan berlangsung selama 24 jam penuh dan 7 hari seminggu terkecuali jam istirahat atau jam sholat Jumat. Cuaca hujan tak menghalangi semangat mereka untuk memastikan arus kendaraan tetap lancar.
“Terimakasih pak..,” suara para pengemudi tersenyum, usai kendaraan mereka melewati sisi lajur sementara itu.
