Kerinci, [Gaperta.id] – Warga Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mengeluhkan kondisi Pertashop yang dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp483.176.700. Hingga kini, fasilitas tersebut belum beroperasi dan hanya menjadi pajangan di desa, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan dana desa.
Pertashop yang seharusnya menjadi fasilitas distribusi bahan bakar bagi warga malah terbengkalai tanpa kejelasan operasional. Beberapa warga menyatakan bahwa keberadaan Pertashop ini tidak memberikan manfaat sama sekali, melainkan hanya menjadi tontonan saat melintasi jalan desa.
“Kami heran, sudah dibangun sejak lama tapi sampai sekarang tidak pernah berfungsi. Kalau hanya untuk pajangan, buat apa uang sebanyak itu digunakan?” ujar warga enggan disebutkan namanya.
Warga menduga bahwa proyek ini tidak dikelola dengan baik, bahkan bisa menjadi indikasi penyalahgunaan anggaran desa. Mereka menuntut agar pihak berwenang, termasuk Inspektorat Kabupaten Kerinci dan Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, segera mengusut tuntas permasalahan ini.
Aktivis Kerinci Hilir Rama Irawan yang akrab disapa dengan Ngoh Kerinci dan Sungai Penuh juga angkat bicara, ia mendesak agar ada pemeriksaan lebih lanjut terhadap proyek ini. Ia menilai bahwa anggaran desa harus digunakan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk proyek yang tidak jelas manfaatnya,” tegas Ngoh Rama.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Muara Emat, Jasman, belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan tersebut. Warga berharap agar ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan ini, sehingga fasilitas yang sudah dibangun dengan anggaran besar dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Masyarakat Desa Muara Emat akan terus mengawal kasus ini dan menuntut transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Mereka berharap agar pihak terkait segera turun tangan untuk melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.