DUMAI, [Gaperta.id] — Upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam ajang bergengsi Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 yang diselenggarakan oleh Prospectus Media by Arjuna Wijaya Karya, Kamis (10/7) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, PT KPI Kilang Dumai memboyong dua penghargaan bergengsi untuk dua kategori sekaligus, yakni Health Quality Improvement dan Economic Empowerment.
Mengusung tema Driving Impact, Building A Sustainable Future, ISRA 2025 menjadi wadah apresiasi bagi perusahaan yang dinilai berhasil menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang terukur melalui praktik CSR (Corporate Social Responsibility) dan ESG (Environmental, Social, and Governance). Tahun ini, sebanyak 74 penghargaan dianugerahkan kepada 51 entitas dari berbagai sektor industri di Indonesia.
“Kami sangat bersyukur atas capaian yang kembali diraih oleh Kilang Dumai dan Kilang Sungai Pakning dalam ISRA 2025. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen sekaligus bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi yang berdampak nyata,” ujar Agustiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Kilang Dumai, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/7).
Agustiawan juga menekankan pencapaian tersebut tidak hanya menjadi bukti upaya kolektif Kilang Dumai semata, tetapi menjadi bukti nyata dari kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, masyarakat, dan para pemangku kepentingan.
“Capaian ini merupakan hasil nyata dari dukungan dan kolaborasi seluruh pihak, baik masyarakat, para pemangku kepentingan di wilayah operasional, serta dedikasi tinggi seluruh Perwira di unit operasi,” tegasnya.
Pada ajang tersebut, predikat Platinum untuk kategori Health Quality Improvement berhasil diraih oleh Kilang Dumai berkat konsistensinya dalam menjalankan program unggulan Permata Sehati (Produk Makanan Tambahan Sehat untuk Ibu dan Buah Hati). Inisiatif ini merupakan turunan strategis dari program Bedelau Minapolitan yang dirancang secara inklusif dan berkelanjutan untuk menurunkan angka gizi buruk dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil—yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stunting—di wilayah pesisir sekitar Kilang Dumai.
Sejak 2023, program ini dijalankan melalui sinergi dan kolaborasi dengan 70 kader Posyandu dari Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti serta Puskesmas Jayamukti. Hasilnya, jumlah balita dengan status gizi buruk berhasil ditekan dari 39 menjadi 28 kasus, di mana 11 anak dinyatakan keluar dari kategori risiko tinggi berkat intervensi gizi berbasis pangan lokal, dengan olahan pangan sehat seperti olahan sorgum, sayur hidroponik, dan produk turunan berbasis ikan patin.
Agustiawan menambahkan, program ini juga berhasil mendampingi 20 ibu hamil dengan kondisi KEK secara berkala melalui kader Posyandu yang telah dibekali pelatihan intensif yang difasilitasi oleh Kilang Dumai.
“Salah satu upaya yang kami lakukan untuk memperkuat kapasitas kader adalah dengan memberikan pelatihan 25 Keterampilan Posyandu ILP atau Integrasi Layanan Kesehatan Primer. Dengan bekal pelatihan tersebut, para kader kini semakin percaya diri dan memiliki kompetensi yang lebih baik dalam mendampingi ibu hamil berisiko KEK secara menyeluruh dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Inisiatif ini juga turut mencerminkan upaya nyata Kilang Dumai mengimplementasikan prinsip ESG perusahaan, guna mendukung pencapaian agenda global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan sehat dan sejahtera), dan poin 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan).
Sementara itu, unit operasi PT KPI di Kabupaten Bengkalis, yakni Kilang Sungai Pakning, juga berhasil meraih penghargaan Bronze untuk kategori Economic Empowerment melalui program Budidaya Lebah Gambut Ramah Lingkungan di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Riau. Program ini mencerminkan komitmen Kilang Pertamina Sungai Pakning dalam menjaga ekosistem gambut sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat lokal.
Program ini dirancang untuk mengubah praktik tradisional berburu madu hutan dengan api yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan, menjadi budidaya lebah madu yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kelompok Madu Biene, masyarakat membudidayakan lebah gambut dari berbagai spesies seperti Apis cerana, Apis dorsata, Apis trigona, dan Apis mellifera.
Selain itu, program ini juga telah dilengkapi inovasi teknologi berupa alat ekstraktor maduyang telah mendapatkan hak paten dengan nomor S00202410485, sebagai bentuk dukungan terhadap praktik budidaya yang efisien dan berkelanjutan.
“Tak hanya memberi peluang ekonomi baru, program ini menjadikan masyarakat sebagai pahlawan lingkungan yang aktif menjaga ekosistem gambut dari ancaman Karhutla,” tutup Agustiawan.
Program Budidaya Lebah Gambut Ramah Lingkungan ini juga mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat,yang tercermin dari capaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori A dengan nilai 83,86. Kini, program tersebut juga telah berkembang menjadi kawasan eduwisata lebah madu gambut di Riau dan ditetapkan sebagai lokasi Proklim Utama oleh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada tahun 2023. Sebelumnya, program ini juga meraih penghargaan di ajang TJSL & CSR Award 2025 oleh BUMN Track.
Melalui capaian ini, PT KPI Kilang Dumai menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada ketahanan energi nasional, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen ini sejalan dengan Prinsip ESG perusahaan, dengan praktik tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan bertanggung jawab.