MANADO, [Gaperta.id] – Di akhir Konferensi Pers, seorang ibu yang juga adalah korban Barcelona VA berteriak histeris meminta agar pihak PT SPI dihadirkan saat itu di Konferensi Pers yang dilaksanakan oleh Tim SAR di Posko SAR Gabungan, Senin (28/7//2025)
Ketidakpuasan para Korban yang menuntut empati dari pihak PT SPI dilampiaskan saat itu dan sempat ditemui oleh ibu Bupati Talaud dan hanya menjawab ‘so bagitu bencana alam’
Menurut korban, mereka sudah kehabisan anggaran selama ini untuk bertahan hidup di Manado menunggu kepastian dari pihak PT SPI tapi tidak pernah pihak perusahaan bertemu tatap muka dengan mereka para korban.

Harapan:
“Kami berharap sebenarnya hari ini agar pihak terkait dapat menghadirkan pihak Perusahaan dengan kami para korban untuk tatap muka sebagai wujud kepedulian Perusahaan kepada kami” ujar seorang bapak yang juga korban Barcelona
“Semua barang – barang kami hangus di kapal termasuk ijazah dan surat – surat berharga lainnya yang kalau dijumlahkan mencapai 20 juta kerugian karena ada uang tunai 10 juta , laptop, pakaian yang tidak terselamatkan” ungkapnya.
Ia membeberkan juga, bahwa sempat ada postingan di FB bahwa ada temuan sisa – sisa barang. Sangat disesalkan harusnya temuan barang – barang milik korban tersebut diinventariskan dan di tunjukkan saat konferensi Pers
Keterangan Korban:
Menurutnya, sebagian korban Barcelona V.A tetap stay di Manado menunggu kepastian dari pihak perusahaan
“Memang dari Provinsi ada santunan 1 juta per korban yang berjumlah 678 orang, Jasa Raharja hanya menyantuni korban yang meninggal dunia dan luka – luka. Nah, dari pihak PT.SPI apa kepeduliannya ? tidak ada, bahkan sampai hari ini Big Bosnya tidak pernah menyapa para korban” ujarnya sambil kesal
Ia menambahkan, perlu diakui kami sebagai warga tidak dapat bepergian tanpa kapal begitu juga mereka tidak akan mendapat penghasilan tanpa mereka sebagai penumpang, jadi saling membutuhkan
Para korban masih berharap kerendahan hati dan kepedulian sosial dari pihak owner untuk berjumpa dengan para korban agar sedikitnya luka batin akibat trauma para korban dapat sembuh dengan hadirnya pemilik kapal.