DUMAI, [Gaperta.id] – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai atau Kilang Pertamina Dumai menggelar Table Top Simulasi Komunikasi Major Emergency Drill (MED) 2025, bertempat di Main Office Kilang Dumai pada Selasa (23/9). Latihan ini dilakukan untuk memantapkan sistem komunikasi, koordinasi dan komando yang efektif sebagai bagian dari upaya penguatan sistem penanggulangan keadaan darurat yang berpotensi terjadi di area operasi kilang dan harus melibatkan para pemangku kepentingan yang ada di Kota Dumai.
Mengusung skenario keadaan darurat terjadinya kebakaran kapal akibat kegagalan mesin, yang disertai dengan proses evakuasi salah seorang korban di wilayah perairan Jetty 1, Kegiatan ini melibatkan lintas sektor pihak internal dan eksternal Kilang Pertamina Dumai, diantaranya Danlanal, Polres Dumai, KODIM 03/20, RS Pertamina Dumai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pertamina Transkontinental (PTK), Pertamina Hulu Rokan (PHR), Patra SK, serta instansi terkait lainnya.
Skenario ini dirancang untuk menguji kesiapan Tim Organisasi Keadaan Darurat (OKD) dan Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD), yang berasal dari unsur internal maupun eksternal perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka mampu merespons keadaan darurat dengan cepat dan tepat serta terkoordinasi, sekaligus memastikan setiap unsur memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI RU II Dumai Agustiawan menyampaikan kegiatan Table Top Simulasi Komunikasi MED 2025 ini bertujuan untuk menguji serta menilai kesiapan alur komunikasi, koordinasi lintas fungsi, dan struktur komando dalam penanggulangan keadaan darurat yang terjadi di area operasi perairan Kilang Dumai sesuai dengan skenario yang telah disusun dan disosialisasikan.
“Kegiatan simulasi hari ini dilakukan untuk mematangkan sekaligus mengevaluasi persiapan teknis. Ini juga dilakukan untuk melihat bagaimana kesiapan seluruh personel yang terlibat dalam Major Emergency Drill Level II tahun ini, baik dari sisi internal dan juga eksternal.Dengan begitu, harapannya, semua pihak yang terlibat benar-benar siap dan memahami perannya serta teknis di lapangan nanti,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Untuk saat ini, fokus latihan kita adalah pada kesiapan teknis, alur komunikasi, dan koordinasi, sementara latihan dengan kondisi riil akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Dalam simulasi ini, skenario yang disiapkan seolah-olah terjadi keadaan darurat berupa kebakaran kapal Stolt Mercury akibat kegagalan mesin di area perairan Jetty 1 (Pelabuhan). Kejadian ini yang menimbulkan gumpalan asap hitam pekat dan api yang terus membesar hingga berpotensi membahayakan pekerja serta fasilitas pelabuhan.
Seiring dengan eskalasi kebakaran yang membesar Kilang Pertamina Dumai mengaktifkan prosedur tanggap darurat, melakukan pemadaman awal, dan meningkatkan status keadaan darurat ke Level II atau tingkat kedaruratan yang lebih besar. Dalam skenario ini pula, Kilang Dumai juga meminta dukungan dari pihak eksternal perusahaan serta tim OKD dari kantor pusat KPI untuk penanganannya.
Skenario ini dirancang untuk menguji kesiapan Tim Organisasi Keadaan Darurat (OKD) serta Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dari stakeholder perusahaan, sekaligus memastikan seluruh pihak mampu merespons dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi dengan baik dalam satu komando yang terpadu dan berkesinambungan.
“Alhamdulillah, persiapan latihan koordinasi kemarin sore berjalan baik dan lancar. Harapan kami, pelaksanaan latihan riil nantinya juga dapat berjalan lebih baik lagi, lancar, dan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan,” pungkasnya.
Selain upaya pemadaman, dalam skenario pelaksanaan MED Level II 2025 ini Kilang Pertamina Dumai juga melakukan latihan proses evakuasi terhadap salah seorang awak kapal yang menjadi korban pada kejadian tersebut. Hal ini semakin menegaskan komitmen Perusahaan dalam memprioritaskan dan memastikan seluruh prosedur penanggulangan keadaan darurat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pada implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).