DUMAI, [Gaperat.id] – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai atau Kilang Dumai menerima kunjungan kerja dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang dipimpin oleh Wakil Penanggung Jawab Tim Pemeriksa, Arief Mustofa, Rabu (20/8). Kunjungan tersebut merupakan agenda pemeriksaan kinerja pendahuluan terkait pengelolaan minyak dan gas (migas) di lini bisnis Pertamina dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
Kunjungan ini turut diikuti oleh Ketua Tim Normas Andi Ahmad, Ketua Subtim Deni Saputri, beserta anggota tim pemeriksa BPK lainnya. Kehadiran rombongan BPK RI ini diterima langsung oleh General Manager (GM) PT KPI Unit Dumai Iwan Kurniawan, Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) Isnandhi Dwi Saputra, serta jajaran manajemen PT KPI Unit Dumai di ruang Rapat Green Coke, Main Office Kilang Dumai.
Arief Mustofa menyampaikan bahwa tujuan utama kunjungan ini tidak hanya sekadar menilai kinerja tata kelola migas, namun juga membangun pemahaman bersama terkait hal tersebut secara komprehensif. Ia juga menegaskan, keberhasilan pemeriksaan sangat ditentukan oleh keterbukaan informasi serta komunikasi yang terjalin secara konstruktif antara kedua belah pihak.
“Kehadiran kami di sini bertujuan untuk menilai sejauh mana ketahanan energi nasional dengan meninjau proses hulu hingga hilir di Pertamina. PT KPI RU II Dumai menjadi salah satu sampel penting, oleh sebab itu kita membutuhkan penjelasan yang konkret untuk dijadikan patokan dalam merencanakan pemeriksaan selanjutnya,” jelas Arief dalam sambutannya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting sebagai wujud nyata terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan migas di lingkungan PT KPI Unit Dumai, sebagai salah Objek Vital Nasional (Obvitnas) di Provinsi Riau, yang mendukung tujuan strategis nasional dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
General Manager PT KPI Unit Dumai Iwan Kurniawan menjelaskan bahwa sebagai salah satu unit kilang strategis di Indonesia, dengan kapasitas 170 barel per hari Kilang Pertamina Dumai memiliki peran strategis dalam pemenuhan pasokan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng).
“Kilang Dumai merupakan kilang terbarat Indonesia yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat. Saat ini kilang beroperasi dengan baik. Kami juga terus berkomitmen menjalankan operasi yang andal, aman, dan berwawasan lingkungan dengan berlandaskan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya.
Pembahasan antara Tim BPK RI dan manajemen Kilang Pertamina Dumai mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari teknik arus minyak, monitoring oleh Kementerian ESDM, kepatuhan terhadap izin usaha hilir migas dan AMDAL, hingga pemeriksaan keandalan peralatan serta pengawasan mutu produk. Selain itu, turut dipaparkan bahwa pasokan minyak mentah (crude oil) yang diolah di Kilang Dumai maupun Kilang Sungai Pakning sepenuhnya berasal dari dalam negeri, dengan distribusi melalui jaringan pipa dan kapal.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Dumai Agustiawan menambahkan bahwa manajemen senantiasa terbuka dan siap mendukung kelancaran proses pemeriksaan yang dilakukan BPK.
“Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Kilang Pertamina Dumai untuk menegaskan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan minyak dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional demi mencapai swasembada energi. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat konstruktif dan mendukung Pertamina sebagai pilar energi bangsa,” pungkasnya.
Rangkaian kunjungan kerja BPK RI ke PT KPI Unit Dumai ditutup dengan site visit ke beberapa area strategis kilang, setelah sebelumnya dilakukan diskusi interaktif yang menekankan pentingnya tata kelola migas yang adaptif, efisien, dan berorientasi pada keberlanjutan guna menjaga ketahanan energi nasional.
