Papua, [Gaperta.id] – Berbagai program unggulan TNI AD secara nyata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, melalui program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur dan mengubahnya menjadi lahan produktif berupa persawahan atau perkebunan serta program manunggal air.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Kodam XVIII/Kasuari bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat beberapa tahun belakangan ini. Tercatat, sinergi apik keduanya telah sukses mengoptimalkan 4.811 hektare lahan tidur menjadi areal persawahan untuk dikelola masyarakat.
Plt. Sekretaris Daerah Papua Barat, Yacob Fonataba, mengatakan bahwa sejak tahun 2016, pencetakan sawah baru yang dikerjakan personel TNI AD mencapai seluas 2.372 hektare. Kemudian di tahun 2017 bertambah seluas 1.999 hektare, dan tahun 2018 seluas 440 hektare.
“Lahan tersebut nantinya tidak hanya ditanami padi sawah, namun juga komoditas perkebunan seperti singkong, jagung dan lainnya,” ujar Yacob yang mengaku bersyukur atas kepedulian TNI AD kepada warga Papua.
Program cetak sawah belum lama ini juga digalakkan oleh Kodim 1702/Jayawijaya, Papua. Para prajurit Kodim membuka lahan seluas 7 hektare agar masyarakat Distrik Welesi, Jayawijaya, Papua, dapat menggunakannya untuk bercocok tanam.
“Terima kasih bapak-bapak TNI, _su_ (sudah) bantu kami buka lahan untuk pertanian. Semoga perekonomian kami bisa meningkat dan kami hidup lebih baik, lebih sejahtera,” harap Apolos Yelipele mewakili warga Walesi.
Tak berhenti disitu, TNI AD juga mencanangkan program manunggal air di Papua, untuk menyokong irigasi pertanian sekaligus sebagai sumber air bersih yang dibutuhkan rakyat Papua dalam kehidupan sehari-hari. Hingga saat ini sudah ada 44 titik sumber air bersih dikerjakan TNI AD di wilayah Papua, meliputi wilayah Sorong, Manokwari, Sentani, Jayapura, Timika, hingga Merauke.
“Selama ini kami mengalami kesulitan air bersih. Lokasi sumber air kami dari gunung sampai ke rumah warga sekitar 3 kilometer, dengan adanya program manunggal air dari TNI AD, kami tidak perlu lagi jalan jauh mencari air, ” kata Kepala Kampung, Sereh Steven.
(Albert)