BELAWAN, [Gaperta.id] – Tokoh Masyarakat Belawan, H.Irfan Hamidi meminta baik itu Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota untuk tegas dalam menanggapi pembangunan tembok yang dilakukan oleh PT.Canang Palma Indonesia yang berpotensi merusak mangrove di sekitar Belawan.
Ia mengatakan keluhan tetang pengrusakan tentang Mangrove adalah hal yang belum terselesaikan hingga saat ini
“Bukan kali ini saja, karena sebelumnya sudah dilakukan oleh masyarakat dan anggota dewan mengeluh dan terus mempertanyakan permasalahan ini,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (15/6/2025).
H.Irfan menyebut peran serta Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota untuk melihat kondisi wilayah Belawan yang rawan akan adanya banjir pasang (rob).
“Banjir rob itu bisa didapati dari beberapa hal, bisa jadi adanya pendangkalan antara sungai dan laut, bisa juga adanya kerusakan magrove, yang tadinya itu sebagai keluar masuknya air laut sekarang ditimbun menggunakan tanah dari darat, sehingga air bertambah volumenya,” ucapnya.
Dengan adanya kondisi seperti itu, lanjut H.Irfan, tidak ada solusi maupun penyelesaian termasuk perusahaan yang menjadi viral yakni PT. Canang Palma Indonesia (PT.CPI) pada beberapa hari belakangan ini.
“Belawan ini dikelilingi oleh Mangrove, dan rata-rata magrove dialih fungsikan, ada untuk unit usaha bidang industri, ada juga unit usaha dibidang pertanian, seperti mangrove dialih fungsikan sebagai kebun sawit, dan posisi barat dan timur belawan itu sudah dibuat sawit dan industri dan dibangun tembok setinggi-tingginya,” ucapnya.
Lanjut H.Irfan sekarang pemerintah kewalahan untuk menanggulangi banjir rob, biarpun sudah dibangun tanggul di beberapa lokasi.
“Setinggi apapun dibangun tanggul, air akan dapat masuk, karena pemerintah tidak serius melihat kondisi yang ada di masyarakat, sehingga kerusakan terjadi dimana-mana, magrove nya rusak dan infrastrukturnya rusak, dan banyak gak yang lain yang rusak, boleh saja ada pengembangan, tapi harus juga dibangun dari pasir yang berasal dari kait juga,” ucap Irfan.
Ia juga berharap untuk lebih memperhatikan wilayah Belawan, agar infrastruktur untuk mencegah banjir rob, bisa berfungsi dengan baik.
“Sebenarnya banjir rob bisa tidak terjadi, asal pemerintahnya itu punya kajian-kajian dan melibatkan orang-orang kapasitas ilmunya bisa dipakai untuk bagaimana bisa menurunkan air laut,” ucapnya.
Sementara pihak PT. Canang Palma Indonesia (CPI) hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan resminya terkait peristiwa ini hingga berita ini diturunkan.