Melawi, [Gaperta.id] – Puluhan Warga Desa bloyang kecamatan belimbing kabupaten Melawi kalimantan barat menggelar aksi demonstrasi di kantor Bupati Melawi ,mereka meminta agar Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa memberhentikan kepala Desa Beloyang dari Jabatan sebagai Kades
Aksi yang menamakan dirinya, Aliansi Masyarakat peduli Pembangunan Desa Bloyang,juga meminta instansi,DPMD, Inspektorat , Kepolisian dan Kejaksaan segera melakukan audit dan memeriksa Kades Yosef firminus Rusnadi terkait dugaan Korupsi pengguna dana Anggara dana desa.
Sebelumnya warga Desa Beloyang telah menyegel Kantar desa setempat, mereka menempelkan spanduk bertuliskan ” Kantor Desa ini di Segel” di bagian depan pada pagi hari Rabu (19/3/2025)
Selanjutnya, kordinator Aksi Asbiran di damping tokoh Masyarakat desa Beloyang Sopian Hadi menuju kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Melawi
Dalam orasi dan membentangkan spanduk bertuliskan poin poin tuntutan, Warga meminta agar Pihak DPMD memanggil dan memeriksa Kades Beloyang terkait indikasi persoalan tata kelola anggaran pembangunan di desa itu,warga juga meminta agar DPMD segera memberhentikan Kades.
Plt Sekretaris DPMD Kabupaten Melawi Y Elisabeth mengatakan,dirinya mengapresiasi apa yang di sampaikan warga Beloyang,dirinya juga mengenal tokoh masyarakat yang datang hari ini, namun kata Elisabeth,jika masyarakat untuk memberhentikan Kades Beloyang harus melalui mekanisme yang berlaku dan keputusan tersebut ada lah kewenangan Bupati.
“Apa yang menjadi permintaan dari Bapak bapak, akan kami tampung dan tentu harus melalui mekanisme dan keputusan Bupati yang berhak memberhentikan adalah Bupati.” Jelas Elisabeth
KADES SELALU BAWA BAWA NAMA BUPATI:
Dari kantor DPMD, warga langsung menuju kantor Bupati dan menyampaikan apa yang menjadi ganjalan dan harus di sampaikan ke pada Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa
Dari persoalan tersebut beberapa kali warga ingin melakukan mediasi dengan kades terkait Persoalan di desa itu,namun selalu di tolak,parahnya lagi si kades selalu membawa bawa nama Bupati tiap kali di tanya warga.
“Sudah sering,kita upayakan mediasi, pertemuan membahas persoalan pengguna anggaran dan pembangunan desa ,tapi selalu di tolak,menghindar, parahnya lagi,tiap kali di tanya masyarakat,si kades ini selalu menyebut nama Bupati Dadi Sunarya,yang notabene sebagi Pemba up masalah dia,” Ungkap Asbiran.
Sementara lanjut Asbiran, hasil pertemuan dengan bupati H Dadi Sunarya Usfa Yursa,Bupati menjelaskan dirinya tidak tahu menahu kalau namanya selalu di bawa bawa oleh kades, Bupati pun mempertegas akan menindak lanjuti persoalan tersebut,dan akan mengambil sikap tegas bila terbukti seperti yang di sampaikan masyarakat.
“Semua sudah kita sampaikan dan paparkan ke Bupati,beliau akan mengambil sikap tegas bila terbukti” Ujarnya
WARGA MELAPORKAN KADES KE POLRES MELAWI:
Selanjutnya warga ke polres Melawi membuat laporan terkait indikasi korupsi yang di lakukan oleh Kades beloyang selama menjabat. Warga berharap Apa yang di laporkan dapat segera di tindak lanjuti oleh Polres Melawi.
Sementara Ketua DPP LIBAS Jasli Harpansyah menilai wajar bila warga berang dan melaporkan kan indikasi tersebut ke Polisi, menurut jasli melihat beberapa contoh pengelola anggaran dana desa di Melawi, persoalan serupa kerap terjadi tetapi warga masih meredam untuk tidak melaporkan.
Namun kata Jasli, tidak menutup kemungkinan Aksi Demo serupa merupakan puncak awal masyarakat akan memulai Aksi serupa mengingat kasus serupa kerap terjadi di desa-desa di kabupaten Melawi
Salah satu contoh tidak transparanya dalam pengelolaan oleh Kades sehingga indikasi korupsi tampak jelas di mata warga, terkait persoalan tersebut,Tim investigasi Dari Lembaga Informasi Borneo Act Sweep (LIBAS) Seringan kali mendapati laporan dari beberapa warga desa di Melawi.
Atas aksi yang di lakukan warga desa Beloyang Jasli sampaikan Apresiasi setinggi-tingginya dan berharap warga masyarakat desa lainnya di kabupaten Melawi bisa melakukan aksi serupa bila menemukan bukti-bukti korupsi yang di lakukan Kepala desanya.
Nizar Fahlevi, S.E kepala Tim investigasi Libas menilai, kemungkinan selama ini lemahnya pengawasan dari instansi DPMD dan camat atas kinerja para kades di Melawi begitu juga Inpektorat kemungkinan banyak kelalaian dalam melakukan audit.
“Tergantung pengawasan dan pembinaan, ada Camat, DPMD hingga Inspektorat yang rutin melakukan audit, saya menduga lemah atau ada pembiaran”.