Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaRegional

KANTOR IMIGRASI KELAS ll TPI BELAWAN TURUT MEMBANTU EVAKUASI 2 NELAYAN SRI LANKA

Avatar photo
204
×

KANTOR IMIGRASI KELAS ll TPI BELAWAN TURUT MEMBANTU EVAKUASI 2 NELAYAN SRI LANKA

Sebarkan artikel ini

Belawan, [Gaperta.id] – Kantor Imigrasi kelas ll TPI Belawan turut serta.membantu dalam proses evakuasi penjemputan dan penyelamatan 2 orang nelayan asing yang berasal dari Negara Sri Lanka yang mengalami kecelakaan kerja saat menangkap ikan di perairan Selat Malaka Kamis Tgl 18 Juli 2024

Dalam hal tersebut Imigrasi Kelas ll TPI Belawan yang tergabung bersama Basarnas TNI AL Ditpolair Polda Sumut dan KSOP Utama Belawan melaksanakan.tugas evakuasi penjemputan dan penyelamatan terhadap 2 orang nelayan asing yang berasal dari negara Sri Lanka berjalan baik dan lancar sesuwai harapan

Jangan Lewatkan :  Banjir Dumai, Ini Kata Penanggap/Team Leader Penyusunan Master Plan Pengendalian Banjir Pekalongan

Sebelumnya 2 orang nelayan asing tersebut sudah terlebih dahulu di selamatkan oleh kapal kargo Perancis yang membawa kontainer melintas di selat Melaka tujuan Singapore.lalu dengan cepat pihak kru kapal menghubungi petugas dari Indonesia dan sekaligus memberi tau titik koordinat keberadaan posisi kapal

Jangan Lewatkan :  Pemimpin Masa Depan Taruna Akademi TNI dan Akpol Tingkatkan Kemampuan Literasi dan Critical Thingking

Setelah mengetahui informasi tersebut Time gabungan yang terdiri dari Imigrasi Kelas ll TPI Belawan bersama Istansi terkait langsung bergerak cepat menuju tempat titik sasaran

Setelah berhasil di evakuasi Petugas gabungan lalu 2 nelayan asing tersebut di bawa menuju ke Pelabuhan Penumpang Bandar Deli Belawan untuk di beri pertolongan dan di obati.dikarnakan korban ada yang terluka serius

Jangan Lewatkan :  Dalam Rangka Menyemarakan Bulan Suci Ramadhan, Kantor Imigrasi Kelas II Entikong Bagi-bagi Takjil.

Selanjutnya Pihak Kantor Imigrasi Kelas ll TPI Belawan seger melakukan kordinasi dengan perwakilan Pemerintah Negara Sri Lanka yang berada di Indonesia untuk proses pemulangan 2 orang nelayan tersebut.

( Bambang Hermanto )