Manado, [Gaperta.id] – Solidaritas Pers SulutGo meminta kepada Walikota Andrei Angouw untuk memecat oknum PolPP yang melakukan kekerasan fisik pada seorang Wartawan Perempuan saat aksi protes warga Lingkungan III, Kampung Merdeka, Kelurahan Dendengan Dalam, saat pelantikan Kepala Lingkungan Terpilih Jemmy Hannibe, pada Rabu (30/7/2025)
Aksi yang memanas tersebut memicu emosional dan menghilangkan otak waras sang oknum PolPP yang harusnya bersikap humanis terhadap masa.
Dalam rekaman vidio, kerumunan masa berdesakan, dari arah depan kantor, sang PolPP turun menghampiri Haifa dan langsung mendorong Haifa dengan kasar.
Sontak, Haifa langsung adu mulut dengan PolPP tersebut. Kekerasan tersebut terlihat dari ekspresi wajah sang PolPP yang beringas dan arogan.
Menanggapi hal ini, Solidaritas Pers SulutGo mengecam keras atas tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oknum PolPP tersebut. Mereka meminta kepada Walikota Andrei Angouw segera memecat anggota PolPP tersebut.
Kekerasan apapun sanksi hukumnya adalah pidana. Baik itu kekerasan fisik, kekerasan psikis, maupun kekerasan verbal.
Pasal 352 KUHP (Penganiayaan Ringan)
Pasal ini mengatur tentang penganiayaan yang tidak menimbulkan luka berat atau penyakit, atau yang tidak menghalangi korban dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Contohnya adalah tamparan atau pukulan ringan (termasuk mendorong dengan kasar) yang tidak menimbulkan luka serius.
Ancamannya berupa pidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp4,5 juta.
Pasal 335 KUHP:
(Pemaksaan dengan Kekerasan)
Pasal ini mengatur tentang pemaksaan seseorang untuk melakukan dan atau tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
