Ketapang, [Gaperta.id] – Aktivitas penjualan BBM jenis solar dan gas LPG 3 kilogram tanpa izin resmi ditemukan beroperasi tepat di samping SPBU 65.788.003 di wilayah Kecamatan Simpang Hulu. Lokasi usaha Tersebut milik seseorang berinisial BY ini disinyalir menjadi pemasok solar eceran dan LPG 3 kg di sekitar kawasan tersebut.
Hasil penelusuran tim investigasi di lapangan menunjukkan keberadaan dua mesin pompa BBM tua berwarna merah di bawah bangunan semi permanen. Di area yang sama terlihat sebuah mobil pickup putih bertutup terpal hitam bermuatan gas LPG 3 kg, yang diduga digunakan untuk melangsir dan mengedarkan LPG 3kg kepada pengecer-pengecer kecil di sekitar Desa Balai Pinang, kecamatan Simpang Hulu.
Selain menjual solar, tempat tersebut juga diketahui menjual tabung gas LPG 3 kilogram tanpa papan nama atau izin usaha resmi Pertamina. Aktivitas transaksi berlangsung terbuka di pinggir jalan, dengan sejumlah kendaraan bermotor datang silih berganti mengisi bahan bakar menggunakan jerigen.
Seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung lama.
> “Tempat itu punya BY. Sudah lama buka di situ, mobilnya sering terlihat bolak-balik ngangkut gas LPG 3 kilo,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut menimbulkan dugaan kuat adanya penyimpangan distribusi BBM bersubsidi, apalagi lokasi usaha itu berdiri tepat di sebelah SPBU resmi 65.788.003. Selain berpotensi merugikan negara, aktivitas tersebut juga rawan memicu kebakaran karena tidak memenuhi standar keselamatan penyimpanan bahan mudah terbakar.
Saat dikonfirmasi, pihak pengelola SPBU 65.788.003 mengelak bahwa mereka tidak memiliki hubungan kerja sama dengan pihak BY.
> “Itu bukan bagian dari operasional kami. Kami tidak menyalurkan BBM di luar jalur resmi Pertamina. Kami mendukung penertiban bila ditemukan pelanggaran,” ujar salah satu perwakilan SPBU.
Masyarakat berharap Pertamina, Dinas Perdagangan, dan aparat penegak hukum segera melakukan langkah tegas terhadap dugaan praktik ilegal tersebut agar penyaluran solar dan LPG bersubsidi tetap tepat sasaran.