DUMAI, [Gaperta.id] — DPD II IPK Dumai menggelar acara tegur sapa dan silaturahmi sesama kader dan rapat kerja (Raker) perdana sejak IPK Dumai terbentuk dibawah kepemimpinan Patrik Tatang, Jumat (22/8/2025).
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Umum DPD II IPK Dumai, Patrik Tatang, dengan menceritakan awal mula ia menerima amanah pembentukan IPK.
Diceritakannya, langkah pertama yang dilakukannya adalah menghadap dan memohon restu dari tokoh masyarakat dan tokoh agama sehingga akhirnya ada beberapa pesan yang harus dipegang teguh oleh Patrik Tatang jika IPK Dumai terbentuk. Selanjutnya, belakangan para tokoh ini pun masuk dalam struktur IPK Dumai sebagai Penasehat.
Akan halnya sambutan dari Ustadz Sapta W. Dian, merupakan salah satu tokoh yang memberi nasehat mengingatkan Patrik Tatang agar IPK sebagai organisasi sosial dan kepemudaan untuk selalu dapat berkarya positif dalam perjalanannya.
“Saya berpesan ke Patrik Tatang saat ia datang menghadap, kalau IPK Dumai bisa solid dan menjadi pemersatu bangsa dengan keberagaman yang ada dan jauhi narkoba maka saya akan restui,” cakap Ustadz Sapta W Dian, disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Sambutan dilanjutkan oleh tokoh yang dikenal sebagai Kalifah Epi, yang juga memberikan tunjuk ajarnya sebagai salah satu penasehat. “Dengan program yang jelas, saya berharap IPK bukan sekedar cerita tapi sebuah kerja nyata. Dengan semangat dan keinginan yang sungguh-sungguh, dimulai dengan doa maka pasti bisa membangun karya berguna,” ujarnya.
Demikian pula sambutan Pembina DPD II IPK Dumai, Herwin MT Sagala, yang bercerita tentang bagaimana di awal-awal sebelumnya ia berkomunikasi dengan Patrik Tatang untuk menghidupkan kembali ormas IPK di Dumai.
“Dalam membentuk IPK Dumai, rangkul kembali orang lama. Pastikan tidak ada satupun yang tertinggal. Temui dan mohon restu dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk restu dari LAMR-Dumai agar keberadaan IPK Dumai tidak menimbulkan pandangan negatif apalagi konflik. Sesuai namanya, ormas Ikatan Pemuda Karya, pesan saya ke Patrik Tatang, jadikanlah IPK ini menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” cakap Herwin MT Sagala saat sambutan.
Sementara itu Ketua OKK IPK Dumai, Anwar Sadat bercerita dalam sambutannya bagaimana ia dulu sempat tidak suka dengan ormas IPK sewaktu masih menjadi mahasiswa di Medan. “Namun seiring perjalanan waktu, IPK berbenah dan saya pun bergabung juga dengan IPK. Saya mendorong agar IPK Dumai jauh dari konotasi premanisme dan mampu membawa IPK kepada organisasi yang berorientasi kepada manfaat ditengah-tengah masyarakat,” ujar Anwar Sadat.
Demikian pula Wakil Ketua IPK Dumai Kamartias yang dikenal panggilan Tyas AG dalam mengawali sambutannya, mengatakan betapa ia adalah sosok pribadi yang berhati-hati dalam berorganisasi.
“Banyak sudah yang mengajak saya untuk ikut bergabung dengan mereka, banyak yang saya tolak dengan santun. Tapi, saat Patrik Tatang datang memohon restu dan mengajak saya bergabung untuk sama-sama membesarkan IPK Dumai, hati saya pun tak bisa menolak ajakannya. Salah satu program kerja IPK Dumai yang menarik bagi saya adalah pengembangan seni dan budaya yang disampaikan Patrik Tatang memang sejalan dengan keinginan saya dan bagaimana kata karya pada nama IPK itu benar-benar dapat bermakna dalam perjalanan organisasi ini” ujar Tyas, yang juga seorang budayawan Melayu terkenal di Dumai.
Adapun inti dari sambutan para tokoh tersebut adalah mereka berharap agar IPK Dumai dapat berkontribusi ditengah-tengah masyarakat Dumai.
Pada sesi raker, Pembina Herwin MT Sagala yang tampil sebagai narasumber mengupas tuntas makna dibalik yel-yel IPK Jaya, IPK Setia, IPK Luar Biasa dan Hidup IPK.
Dengan penjelasan yang cukup detail, Herwin MT Sagala memberikan pandangan, motivasi, dan dukungan terhadap para kader yang hadir.
“Pengurus dan anggota adalah satu kesatuan. Saling percaya dan jangan terbelah”, tandas Herwin MT Sagala menutup materi.
Sebelum Ketua Patrik Tatang mengisi pemaparan materi, peserta raker terlebih dahulu menyaksikan penayangan video ucapan selamat dari beberapa tokoh penting, termasuk Ketua DPD IPK Riau, Kasten Harianja, dan Pembina DPD II IPK Dumai, Kolonel Pander E. Sianipar, SE, M.HAN.
Adapun materi Raker yang disampaikan oleh Patrik Tatang adalah membahas tentang tertib keanggotaan, program kerja jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
“IPK Dumai sudah punya website sebagai rumah digital yang bisa diakses pada alamat www.ipkdumai.org. Dan data keanggotaan kader kita ada disitu. Barcode verifikasi keaslian yang ada di KTA, memastikan bahwa orang tersebut apakah benar atau tidak sebagai anggota. Saya menyediakan server yang bisa menampung data keanggotaan IPK Dumai sebanyak 10 ribu orang. Jadi masih banyak space kosong yang bisa kita isi,” ujar Patrik Tatang dengan bersemangat saat memaparkan materi tentang tertib administrasi keanggotaan IPK Dumai.
Penekanan materi jangka pendek terkait 6 program kerja yang akan dilaksanakan dan sesuai AD/ART IPK, yaitu; perbaikan dan pengembangan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan lingkungan, meningkatkan kecerdasan rakyat, memantapkan eksistensi NKRI, memantapkan Nasionalisme dan Bela Negara dan berpartisipasi dalam segala bidang/bentuk kegiatan pembangunan nasional dan daerah serta pengayaan budaya juga dijelaskan Patrik Tatang secara gamblang.
Dan ada pula 1 materi tambahan yaitu memperkuat karakter bangsa dan wawasan kebangsaan, pemberian penghargaan atas karya dan prestasi masyarakat.
“Baru beberapa bulan saja keberadaan IPK Dumai, kita sudah terlibat diberbagai gerakan yang memperjuangkan kepentingan masyarakat. Salah satunya ikut mendampingi LAMR-Dumai dalam membela nasib buruh di perusahaan Wilmar. Begitu pula beberapa perjuangan lainnya,” tandas Patrik Tatang mengakhiri penjelasan nya.
Disampaikan, sebelum penutupan acara, bahwa DPD II IPK Dumai dalam 2 Minggu kedepan berencana akan mengadakan pengaktifan Identitas Kependudukan Digital (IKD) secara kolektif dan gratis bagi para kader nya. Dan saat ini masih dalam pendataan peserta dengan cara mengisi list yang telah di share di WA Group. IKD adalah KTP digital standar internasional dan bersifat privasi, yang tersimpan di gadget si pemilik. Tingkat keamanan pada IKD sangat tinggi sehingga kemungkinan penggandaan atau pemalsuan KTP sangat tipis, karena pada IKD, layar gadget tidak bisa di screenshot dan hanya si pemilik yang punya password setiap mengakses menu pada aplikasi.
Sesi foto bersama jadi momen terakhir dipenutup acara malam itu, yang didahului dengan pemberian simbolis KTA kepada para kader. Malam itu, semua kader peserta pulang dari ruang pertemuan salah satu Lounge hotel di bilangan Jl. Sudirman itu dengan penuh semangat dan ceria karena mendapat nutrisi pengetahuan lengkap, baik dari narasumber maupun wejangan para tokoh.
IPK Jaya.. IPK Setia.. IPK Luar Biasa.. Hidup IPK..!!
