DUMAI, [Gaperta.id] – Peristiwa miris menimpa seorang ibu rumah, tangga saat ia ingin menarik kembali uang panjar untuk pendaftaran dan cicilan kursus anaknya, di Ganesha Operation Dumai Jl. Sudirman.
“Tidak bisa. Uang sama sekali tidak bisa dikembalikan”, kata Kepala Sekretariat Ganesha Operation Dumai, saat dikonfirmasi Jurnalis, Kamis (8/8/2024) sore di ruang kerjanya.
Peristiwa bermula saat si ibu, menyerahkan uang untuk pembayaran dan cicilan kursus anaknya laki-laki ke Ganesha Operation Dumai pada 21 Desember 2023, guna mengikuti kursus kelas XII IPA RN 161. Rencananya, kelas akan bermula pada 8 Juli 2024, saat tahun ajaran baru.
Nilai uang panjar yang dibayar si ibu sebesar Rp 2 juta dari total keseluruhan Rp 6,294 juta. Dengan demikian, si ibu itu masih kurang 4,294 juta lagi kepada Ganesha Operation Dumai.
Pada kuitansi bukti transaksi bernomor G.2 006605 ditandatangani Allya itu tidak ada keterangan, bahwa “jika uang kursus telah dibayar ke pihak Ganesha Operation Dumai, maka uang tidak bisa ditarik kembali, atau jika pihak pembayar ingin membatalkan kursus dan menarik kembali uang panjar yang telah dibayar, maka uang tidak bisa ditarik “.
Dikarenakan tidak adanya informasi atau penjelasan aturan seperti diatas, maka pada pada Mei 2024, si ibu tersebut berniat menarik uang tersebut, dengan alasan bahwa si ibu itu butuh uang untuk pengobatan sang suami yang terkena stroke. Alasan ini sudah disampaikan si ibu tersebut kepada pihak Ganesha Operation Dumai saat menghadap.
Keterangan Kepala Sekretariat Ganesha Operation Dumai, Alya Zahra Dini Tambunan kepada Jurnalis, ada dua alasan pihaknya tidak bisa mengembalikan uang tersebut.
Pertama, bahwa di Ganesha Operation Riau memang sudah jadi aturan, bahwa uang panjar yang telah disetor untuk mengikuti kegiatan kursus, apabila dipertengahan jalan ingin ditarik kembali, maka uang tersebut tidak bisa dikembalikan pihak Ganesha Operation. Kedua, pada saat transaksi di Desember 2023, sistem pihak Ganesha Operation Dumai sedang error.
Dengan kata lain, si ibu itu tidak mengetahui adanya aturan atau kendala teknis (sistem error) yang bisa meniadakan penarikan kembali uang panjar kursus tersebut.
Diakui Alya Zahra Dini Tambunan bahwa saat transaksi, pihaknya tidak ada memberitahu kedua hal tersebut.
Namun saat Jurnalis menanyakan Kepala Sekretariat Ganesha Operation Dumai, Alya Zahra Dini Tambunan, apakah ada pertanggungjawaban atau solusi dari pihak Ganesha Dumai tersebut 2 kesalahan itu (diakui Alya Zahra Dini Tambunan), jawabannya terkesan seperti tidak bertanggungjawab.
“Benar (ada aturan) itu. Kita tidak menyampaikan (sistem error) kepada si ibu. Tidak ada (pengembalian uang panjar)”, kata Kepala Sekretariat Ganesha Operation Dumai, Alya Zahra Dini Tambunan tegas.
(ES)
